Tak kurang dari 80 persen warga Desa Patapan, Kecamatan Beber, merupakan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Rerata mereka menjual olahan industri rumahan.
Masyarakat Desa Patapan berhasil memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar. Lalu diolah menjadi aneka makanan maupun industri kreatif. Produk yang dikembangkan berupa terasi bawang (siwang), keripik tempe, keripik pisang, rengginang, basreng, oreg, lumpia kering. Ada juga produksi alat musik kening, sapu dan lain sebagainya.
“Awalnya masyarakat memanfaatkan bahan yang ada di sekitaran rumah, karena memang masyarakat di sini rata rata mencari uangnya dengan berdagang, lalu desa yang memfasilitasi,” ujar Kuwu Desa Patapan Karmadi.
Karmadi menerangkan, saat ini sudah banyak produk UMKM yang dihasilkan. Hal itu membuat Desa Patapan mendapat penghargaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon, berupa fasilitasi perizinan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), sertifikat halal, Angka Kecukupan Gizi (AKG), Pengusaha Kena Pajak (PKP),dan hak kekayaan intelektual (HKI).
“Para pelaku UMKM di Desa Patapan, sudah punya kurang lebih sepuluh sampai sebelas surat halal dan legalitasnya, “ terang Karmadi
Para pelaku usaha juga mendapat bantuan fasilitasi kemasan produk dari Disperindag Provinsi Jawa Barat pada tahun 2017.
Karmadi menjelaskan, produk-produk UMKM tersebut telah dipasarkan di pusat oleh-oleh Cirebon seperti pusat perbelanjaan Gronggong.
Meski demikian, Karmadi mengakui, masyarakat Desa Patapan belum berani untuk menjual produknya melalui online shop maupun ekspor, karena rentan retur.
“Pernah ditawarkan masuk Jogja Green,tapi kapasitas produknya harus 1 tronton. Yaudah cari yang aman aja. Sesuai kemampuan jual dan kemampuan modalnya,” jelas Karmadi
Karmadi berharap, kedepannya masyarakat dapat menciptakan produk lainnya, yang dapat mewujudkan ekonomi yang seimbang,makmur dan sejahtera.
“Semoga kedepanya banyak produk produk UMKM yang diproduksi, supaya terciptanya masyarakat yang gemah ripah repeh rapih,” ujar Karmadi. *Adv