Semula pinggiran Sungai
Ciberes di Desa Cikulak Kidul, Kecamatan Waled
merupakan tempat yang rawan banjir, dan tidak produktif. Banyak sampah
berserakan, karena rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.
Dua tahun lalu, tepatnya saat
Covid tengah merajalela, Naddi Hendra Yuliestiean bersama keluarganya menginisiasi sebuah tempat wisata bernuansa alam. Hal itu pun mendapat dukungan dari pemerintah desa dan pemerintah kabupaten dengan dibuktikan lancarnya perizinan.
Meski saat itu kondisi perekonomian tengah
terpuruk, Naddi yakin, lambat laun ekonomi akan kembali berjalan
lancar. Tak ada sedikit pun keraguan saat menentukan tema
apa yang cocok untuk wisata bernuansa alam tersebut.
"Saya lulusan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.
Jadi sudah sering bolak-balik Asia menggunakan kapal laut. Jalan-jalan adalah
keseharian saya. Mulai dari Thailand, Singapura, dan wilayah-wilayah lain.
Pengalaman tersebut saya jadikan sebagai dasar untuk membangun tempat wisata
yang menarik," jelas pria berusia 50 tahun itu.
Selain untuk memanfaatkan lahan yang kurang
produktif, Wisata Alam Garden Ciberes ini juga dibangun agar perekonomian masyarakat sekitar bisa meningkat. Saat ini, tidak sedikit warga yang bekerja di tempat wisata tersebut.
Fasilitas yang tersedia di Wisata Alam Garden
Ciberes ini utamanya adalah kolam renang, replika-replika binatang purba, jeglugan sewu, tokoh pewayangan, saung, terapi ikan, panggung
gembira serta mini zoo. Keberadaan
mini zoo disediakan agar pengunjung bisa berwisata sekaligus belajar mengenai
hewan-hewan.
Selain itu, terdapat lahan seluas 1 hektare yang bisa digunakan tempat senam, rapat desa, arisan, hingga wisuda.
Wisata alam Garden Ciberes mempunyai dua sisi tempat
yang terpisah oleh Sungai Ciberes. Untuk menikmati sisi tempat yang
lain, pengunjung bisa menggunakan jembatan panjang, bernama jembatan cinta.
Harga tiket masuk yang dibanderol
pun sangat terjangkau. Pada hari biasa
para pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 15 ribu. Sementara untuk weekend Rp 20 ribu.
Wisata Alam Ciberes biasanya dipadati pengunjung
saat hari-hari libur. Meski
berada di tengah pedesaan, tak
membuat wisata ini sepi pengunjung.
Naddi mengaku, para pengunjung yang datang bukan hanya dari wilayah Cirebon timur
saja, melainkan Kuningan, Kota Cirebon
dan sekitarnya.
Pria yang juga menekuni bisnis properti ini
berharap, pemerintah bisa membantunya untuk membuat akses jalan menuju Wisata
Alam Garden Ciberes. "Karena letaknya di tengah-tengah pemukiman. Jadi
terkadang jika ada orang hajatan yang memasang tenda di tengah jalan, pengunjung
harus muter-muter untuk menuju Ciberes ini,” kata Naddy.
Naddy menerangkan, di bangunnya
Ciberes Garden ini, terinspirasi dari hobinya mengunjungi obyek wisata di
berbagai daerah di Indonesia.
“Alhamdulillah pelan tapi pasti
obyek wisata Ciberes Garden terus berkembang dan pengunjung selalu ramai setiap
hari libur,” terangnya. *Sharla