Apa yang dibenak Anda saat memasuki bulan Zulhijah? Berkurban? Berhaji? Atau nikmatnya menyate?
Bagi umat Islam, bulan Zulhijah adalah waktu mengingat kisah Nabi Ibrahim as dan juga putranya Ismail as. Sejarah Iduladha tidak terlepas dari keduanya yang memberi keteladanan, keikhlasan dan kesalehan.
Ibrahim as yang belum lama memiliki putra semata wayangnya, justru diperintahkan Allah swt untuk menyembelih putranya. Ibrahim as tak sedikitpun ragu untuk mengikhlaskan putranya. Dan saat dipuncak keikhlasan sebagai hamba, Tuhan menggantikannya dengan seekor kambing/domba.
Peristiwa tersebut kemudian menjadi dasar pelaksanaan ibadah kurban setiap hari raya Iduladha. Umat Islam menyembelih kurban dari kambing, sapi, unta, kerbau sebagai bentuk keimanan. Daging kurban pun biasa akan dibagikan bagi seluruh warga dan masyarakat.
Jika kita melihat perintah tersebut, maka berkurban adalah kausalitas. Kausalitas berhubungan dengan sebab-akibat. Setiap perilaku dan perintah memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan akibat sesuatu atau berbagai hal lain yang mendahuluinya.
Kausalitas dibangun oleh hubungan antara suatu kejadian (sebab) dan kejadian kedua (akibat atau dampak), yang mana kejadian kedua dipahami sebagai konsekuensi dari yang pertama. Begitupun dengan perintah berkurban yang semula karena penyebab Ibrahim as diperintah untuk menyembelih putranya.
Kami jajaran redaksi majalah Cirebon Katon tentu mengucapkan selamat merayakan Iduladha 1444 H bagi segenap umat Islam. Semoga melalui ibadah kurban di tahun ini, kesalehan diri dan kesalehan sosial senantiasa terwujud.
Edisi Juni ini, kami sajikan tema mengenai kondisi penyandang disabilitas di Kabupaten Cirebon. Selamat membaca!
Foto: Ilustrasi Kurban