Desa Pabuaran Wetan, Kecamatan Pabuaran, menjadi salah satu daerah yang cakap dalam penanganan sampah. Sejak 2021 Desa Pabuaran Wetan konsisten dalam program penanganan sampah. Program tersebut bernama kumpul dan angkut sampah. Hingga saat ini Desa Pabuaran Wetan memiliki petugas khusus untuk mengelola sampah sebanyak 9 orang.
“Kita sudah punya TPS sejak tahun 2019, cuma memang baru aktif dan konsisten mulai tahun 2021. Sampai sekarang kami punya 9 petugas untuk mengangkut sampah dari setiap blok,” ujar Kuwu Desa Pabuaran Wetan, Machsus.
Machsus menerangkan, setiap hari petugas tersebut akan berkeliling untuk mengangkut sampah ke TPS menggunakan bentor dan gerobak. Untuk pembiayaannya Pemdes Pabuaran Wetan tak mematok iuran khusus. Meski demikian, bila ada warga yang ingin memberi tetap akan diterima.
“Tidak matok, cuman seikhlasnya aja. Itu juga buat operasional petugas yang keliling,” terangnya.
Setiap dua minggu sekali, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pun akan mengangkut sampah di TPS menuju TPA.
Machsus tetap fokus pada programnya agar bisa bebas dari sampah. Karena itu, ia berencana mengolah sampah menjadi pupuk organik.
Hal itu didorong banyaknya penawaran dari aktivis lingkungan di desa. Terlebih potensi pertanian yang cukup luas kehadiran pupuk organik akan sangat bermanfaat.
Meski demikian, rencana mengolah sampah menjadi pupuk organik masih mendapat pro dan kontra dari warga. Para warga masih mengkhawatirkan akan bau dan dampaknya.s
“Namun memang banyak warga yang tidak mau menggunakan pupuk organik. Diberi gratis saja tidak mau, apa lagi disuruh beli,” ujarnya.
Namun, Machsus tak patah arang. Ia terus menyosialisasikan pentingnya penanganan sampah sejak tingkat desa. Ia pun berharap, desa-desa lain dapat mengikuti jejaknya.
“Harapan saya, semoga desa-desa lain juga bisa lebih serius dalam menangani sampah. Kita masih terus berupaya agar sampah organik bisa kita olah menjadi pupuk, ” tutupnya. *Par