Karir cemerlang menjadi dambaan bagi setiap orang. Itulah yang laik disematkan untuk Komarudin. Pria yang saat ini menjabat kepala sekolah SMP N 2 Depok. Sementara kepribadiannya menampakkan optimistis dan murah senyum.
“Memang saya sangat optimis dalam hal apapun. Saya sangat yakin semua hal yang didambakan bisa terwujud,” ujarnya.
Pria lulusan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta itu baru setahun menjabat kepala sekolah di SMP N 2 Depok.
Sebelumnya, ia telah melanglang buana terlebih dahulu di pulau lain. Di SMP Negeri Bintuhan, Provinsi Bengkulu yang merupakan provinsi kecil, adalah wilayah pertama Komarudin menjadi guru matematika.
“Karir saya awalnya di Bengkulu. Makanya saya sampai punya istri orang sana,” terangnya bercerita.
Setelah menahun di Bengkulu menjadi ASN guru, pada medio 1993 ia pun dimutasi di Cirebon. Tempat pertama ia mengemban tugas adalah SMP N 1 Pabedilan yang dulu bernama SMP Negeri 2 Losari. Tak lama, Komarudin juga berpindah ke SMP N Kaliwedi.
“Setelah pindah ke Cirebon pada 1993, saya di tugaskan di SMP N 1 Pabedilan sebagai guru matematika,” ungkap pemilik hobi musik tersebut.
Belasan tahun menjadi guru, tahun 2010 adalah awal Komarudin diminta menjabat kepala sekolah di SMP Azzahra. Salah satu sekolah swasta di Kecamatan Arjawinangun. Meski sempat menolak terlebih dahulu, akhirnya Komarudin menyatakan kesediannya.
“Awalnya saya tidak mau menjadi kepala sekolah di situ karena khawatir mengganggu jadwal saya di SMP N Kaliwedi. Tetapi ternyata Allah berkehendak lain, saya mau dan ternyata kehadiran saya membawa manfaat. Jumlah murid semakin banyak sampai dua kelas,” tutur pria beranak 4 tersebut.
Tahun 2020, saat pandemi Covid-19 pertama kali merebak, Komarudin mendapat kabar pergantian jabatan. Ia pun diamanahkan menjadi kepala sekolah di SMP N Losari. Tak kurang dari dua tahun, pada 2022 Komarudin dipindahkan ke Kecamatan Depok.
“Di awal 2022, saya akhirnya pindah ke sini di SMP Negeri 2 Depok,” jelasnya.
Meski belum genap setahun menjabat, perubahan terlihat di SMP N 2 Depok. Salah satunya geliatnya renovasi dan pembangunan. Sebut saja perbaikan parkiran, pembenahan jalan, renovasi taman yang menambah keindahan lingkungan sekolah.
“Samping kantor TU juga kami perbaiki parkiran yang dulunya tiangnya hanya kayu, sekarang sudah kita ganti baja ringan,” jelas pria yang gemar bermain gitar dan drumer tersebut.
Tak hanya perubahan fisik, Komarudin menginisiasi perubahan metode pembelajaran melalui pementasan hingga hafalan. “Ini tujuannya untuk membentuk karakter siswa, melalui metode-metode tersebut,” ujarnya.
Selain metode baru untuk siswa, Komarudin menerapkan metode belajar bagi guru yang mengajar yang ia namakan Leson Study. Yang memiliki arti belajar dari pembelajaran.
“Saya sudah menerapakan Leson Study. Hasilnya ada guru yang sudah mengikuti diklat guru penggerak, PPG dan sebagainya,” terang Komarudin.
Beberapa proggram unggulan pun tak lupa ia cetuskan. Salah satunya program Redaton atau reading maraton (baca cepat).
“Dalam seminggu kita ambil dua hari yakni Rabu dan Jumat untuk Redaton. Semua siswa membaca buku apapun di lapangan,” jelasnya.
Sementara khusus hari Jumat, siswa akan mengaji bersama di lapangan selama beberapa menit, yang dilanjutkan kultum dari guru maupun siswa.
“Kalau di hari jumat kita laksanakan itu. Ini untuk pembinaan mental dan karakter siswa. Supaya siswa bisa mempunyai karater sendiri,” tuturnya.
Para siswa juga diberi bekal agar mudah menghafal rumus-rumus matematika, bahasa inggris hingga ilmu pengetahuan alam.
“Untuk penguatan penghafalan, kami ada 3 mata pelajaran yang kami beri kepada siswa. Yakni Matematika, IPA dan Bahasa inggris. Kita dorong itu agar siswa-siswi mudah memahami ,” tandasnya.
Di luar kesibukannya menjabat orang nomor satu di sekolah, Komarudin tak berhenti meneruskan hobinya dalam bermusik. “Di sini kalau senggang saya juga ikut ngelatih marching band. Jangan dikiran nganggur,” katanya terkekeh. *Kus