Terletak di pesisir pantai utara Cirebon Jawa Barat, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, selalu menampilkan wajah baru wisata. Sebuah taman cantik berdiri yang berpadu dengan wisata mangrove bernama Taman Muara Mundu Pesisir.
Sebelum menjadi taman yang indah, lokasi tersebut semula hanya tempat pembuangan limbah rumah tangga maupun limbah hasil laut. Para warga juga mengeluhkan pendangkalan muara sungai yang membuat perahu nelayan tak bisa melintas.
Pada awal tahun 2022, Presiden Joko Widodo berencana akan berkunjung ke Desa Mundu Pesisir sebelum meresmikan tol di Semarang. Lantas normalisasi sungai pun dilakukan untuk menyambut kedatangan presiden.
“Waktu itu Presiden Jokowi akan meresmikan tol di Semarang. Kebetulan mampir dulu ke Mundu Pesisir. Jadi saya langsung ngomong ke Jokowi untuk normalisasi muara mundu,” ujar Haerun, Kuwu Desa Mundu Pesisir.
Setelah normalisasi sungai selesai, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berkeinginan agar setiap pembangunan memiliki nilai estetika. Akhirnya sebuah taman pun dibangun dan mulai diresmikan pada akhir 2022.
“Alhamdulillah setelah dinormalisasi, desa kami memiliki taman yang indah dan bisa digunakan untuk spot selfie dan wisata keluaraga,” ungkap Haerun.
Saat ini taman muara mundu sudah beroperasi dan dikelola langsung oleh badan usaha milik desa (Bumdes) Mundu Pesisir dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Pernah waktu masih liburan jumlah wisatawan yang masuk sampai hampir seribu pengunjung dalam waktu kurang dari 1 minggu,” kata Haerun.
Bagi pengunjung yang akan memasuki Taman Muara Mundu akan dikenakan biaya masuk atau karcis sebesar Rp 5 ribu dengan include Taman Mangrove Kasih Sayang.
“Dengan membayar karcis, para pengunjung juga boleh memasuki wisata mangrove. Memang kita ingin wisata ini bisa terintegrasi dengan wisata mangrove,” tuturnya.
Meski demikian, Ketua Pokdarwis Desa Mundu Pesisir Eko Winarno mengatakan, masih banyak kekurangan yang harus segera diperbaiki dan dilengkapi agar Taman Muara Mundu ini menjadi wisata yang aman dan nyaman bagi para pengunjung.
“Kita masih banyak kekurangan. Seperti belum ada fasilitas MCK, serta fasilitas pendukung lain untuk berteduh,” ujar Eko.
Oleh karenanya, Pokdarwis dan Pemdes Mundu telah berencana membangun MCK dan saung-saung UMKM di sekitar lokasi taman.
“Kita akan bikin sekitar 6 saung agar pengunjung bisa bersitirahat setelah selesai berkeliling di Taman Muara Mundu ini. MCK juga sebentar lagi akan dibangun bersamaan dengan saung untuk para pelaku UMKM,” ungkapnya.
Selain fasilitas penunjang, masih ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemdes dan pokdarwis, yakni keadaan jalan penghubung dari taman menuju wisata mangrove yang saat ini aksesnya masih rusak.
“Jarak dari Taman Muara Mundu ke Mangrove Kasih Sayang itu sekitar 400 meter. Kita berencana membangun jalan dari bibir pantai,” jelasnya.
Eko berharap, Pemerintah Kabupaten Cirebon terus membantu kebutuhan fasilitas Taman Muara Mundu agar menjadi wisata yang layak.
“Kita sudah dapat kucuran dari dinas Rp 200 juta dan dari pemdes. Tapi tentu kita masih banyak yang harus diperbaiki agar wisata ini bisa semakin diminati dan mampu meningkatkan ekonomi warga sekitar,” tandas Eko. *Kus