Desa 4 edisi Februari 2023

Curug - Raih Penghargaan Penanganan Sampah

Ilustrasi Curug - Raih Penghargaan Penanganan Sampah

Semula Desa Curug, Kecamatan Susukan Lebak menjadi wilayah yang memiliki persoalan sampah. Tak ada lokasi untuk pembuangan sampah rumah tangga.

Namun keadaan itu mulai berubah sejak dapuk kepemimpinan desa diganti. Kuwu Desa Curug Siti Kurniaminati yang mulai menjabat pada 2018 silam, meluncurkan program penanganan sampah. Salah satunya dengan menyediakan 150 tong sampah dan 10 arm roll (bak sampah) di beberapa titik strategis.

“Saya siapkan wadahnya untuk memudahkan pengumpulan sampah rumah tangga,” ujar Siti.

Gayung bersambut oleh warga. Tawaran konsep program tersebut berangsur menyelesaikan persoalan sampah yang berserakan. Dalam sehari, sebanyak 5 ton sampah rumah tangga berhasil ditangani. Namun ada persoalan lain datang.  

“Waktu itu kita belum mikirin gimana untuk bayar petugas yang akan angkut sampah dan membersihkan tong sampah karena belum ada iuran,” ungkap Siti.

Setelah bermusyawarah, pemerintah desa pun membuat kebijakan iuran. “Disambut baik warga, namun saat itu kami masih menggunakan sistem kencleng (iuran seadanya) untuka retribusi,” tuturnya.

Dirasa kurang efektif menggunakan sistem tersebut, tahun 2020, Pemdes Curug menginisiasi terbentuknya peraturan desa (perdes). Perdes tersebut mengatur semua sistem penanganan dan pengelolaan sampah. Mulai dari retribusi hingga jadwal pengangkutan dan biaya penanganannya.

Terdapat kewajiban desa yang tertulis untuk menyiapkan fasilitas pengangkutan sampah. Sedangkan untuk warga diharuskan membayar retribusi sesuai dengan kategori penghasilan.

Di perdes diatur bahwa sampah rumah tangga dikenakan retribusi Rp 10-20 ribu tergantung kategorinya,” ungkap Siti.

Selain kategori rumah tangga, Perdes juga mengatur retribusi khusus bagi pemilik usaha, lembaga pendidikan, pemerintahan hingga warga yang akan menggelar kegiatan.

Berkat upaya itu, Desa Curug berhasil menyabet penghargaan dari tingkat kecamatan hingga kabupaten sebagai kategori desa yang mampu menangani sampah.

“Memang konsep ini diambil dari berbagai negara seperti Jepang dan Belanda. Saya dan suami mempelajari dari negara-negara tersebut dan menerapkannya melalui perdes,” kata Siti. *Soy

Pencarian
Edisi Terbaru 2024
Agustus 2024
Cover edisi Agustus 2024
Juli 2024
Cover edisi Juli 2024
Juni 2024
Cover edisi Juni 2024