Lensa edisi Februari 2023

Bangkit dari Pandemi - Bisnis Kerupuk Rambak Kembali Menggeliat

Ilustrasi Bangkit dari Pandemi - Bisnis Kerupuk Rambak Kembali Menggeliat

Kesibukan di dapur produksi kerupuk rambak milik Asiri (45) warga Desa Trusmi Wetan, Kecamatan Plered mulai terlihat sejak pukul 7 pagi. Bersama lima karyawannya, Asiri akan mengolah puluhan kilogram kulit sapi dan kerbau sebagai bahan dasar membuat kerupuk rambak.

Dalam sekali produksi, Asiri mampu menghasilkan 35 kg kerupuk. Selanjutnya ia akan menjualnya ke pasar lokal maupun luar daerah.

"Kita sudah punya pasar hingga ke luar daerah," ujar Asiri.

Hadir dengan cita rasa asin nan gurih, kerupuk rambak dikenal dengan kerenyahan yang menarik. Bisnis tersebut, merupakan usaha turun temurun yang Asiri geluti sejak sepuluh tahun silam.

Mulanya Asiri hanya membantu bisnis orang tuanya. Sepeninggal orang tua, Asiri kemudian meneruskan bisnis tersebut hingga sekarang. Dalam sebulan, Asiri pun meraup omzet hingga belasan juta rupiah dari penjualan kerupuk rambak. *Mir

Pencarian
Edisi Terbaru 2024
Agustus 2024
Cover edisi Agustus 2024
Juli 2024
Cover edisi Juli 2024
Juni 2024
Cover edisi Juni 2024