Sampah masih menempati persoalan yang selalu muncul di setiap daerah. Penyebabnya pun beragam: ketidakmampuan menyediakan TPS, maupun nihilnya pengolahan sejak tingkat desa. Akibatnya penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) pun tak terhindarkan.
Namun tak lama lagi Desa Kejiwan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon memiliki cara sendiri. Untuk mengurangi penumpukan over load TPA, salah satu program yang diinisiasi ialah dengan menyediakan tempat pembakaran sampah berkapasitas besar.
“Tempat sudah ada, sudah dibikin alasnya nunggu anggaran cair sama nunggu sawah panen baru kita mulai,” ujar Kuwu Desa Kejiwan H Casto.
Casto menerangkan, dengan adanya tempat pembakaran sampah diharapkan persoalan sampah bisa selesai dalam sehari. Tidak akan lagi sampah menumpuk di TPS. Mereka mencanangkan lokasi tempat pembakaran sampah di lahan sawah milik desa.
“Kalau sekarang kita punya TPS di depan desa. Kita akan alihkan tempat sampahnya di tengah sawah. Lalu kita akan bakar sampai habis. Sehingga dinas tidak perlu angkut karena sudah dibakar sampahnya,” terang Casto.
Meski telah memiliki bak sampah besar, kata Casto, permasalahan sampah belum dinilai selesai. Pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA dianggap belum menyelesaiakan sampah benar-benar bersih. Apalagi biaya pengangkutan sampah cukup besar, sehingga sebaiknya dibakar maupun dipilah di desa.
“Kita ada bak-bak sampah, tetapi kalau diangkut ya membutuhkan anggaran yang lumayan besar. Jadi lebih baik kita bakar habis saja,” katanya.
Casto berharap, sampah yang menumpuk di desa akan segera teratasi dengan kehadiran tempat pembakaran sampah. “Kalau saya berharapnya ke depan di desa, sampah dalam sehari bisa habis dengan dibakar. Semoga desa lain juga ikutan,” harapnya.
Pemerintah Desa Kejiwan telah menyiapkan anggaran di tahun ini untuk membuat tempat pembakaran sampah.
“Kita sudah siapkan anggarannya. Nanti ada mesin cacah sampah besar yang akan kita beli. Semoga Desa Kejiwan bisa menginspirasi, ” paparnya. *Yan