Semula hampir di setiap sudut jalan Desa Ciawijapura, Kecamatan Susukan Lebak, terlihat sangat kotor karena tumpukan sampah. Tak heran banyak warga yang mengeluh akan kondisi tersebut.
Namun sejak dua bulan lalu, Pemdes Ciawijapura mulai berbenah. Mereka membuat program pengentasan sampah.
Setiap Sabtu pagi, jajaran perangkat desa akan rutin menyisir jalan dengan melakukan kegiatan bersih-bersih.
“Sejak dua bulan lalu kami mulai membersihkan sampah-sampah dengan dibantu warga dan para pemuda desa,” ujar Kuwu Desa Ciawijapura Ade Sri Sumartini.
Tak hanya jalan, pembersihan sampah juga menyasar ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Selain itu, Ade juga mulai mengatur pengangkutan sampah rumah tangga.
Ade menugaskan karang taruna desa untuk menjadi petugas pengangkut sampah dari rumah menuju TPS. Untuk membiayai itu, warga ditarik iuran Rp 30 ribu dalam sebulan yang dialokasikan untuk operasional dan transportasi.
“Pemdes belum menganggarkan di bidang persampahan. Jadi untuk saat ini pemdes baru bisa melakukan pengangkutan dari rumah warga ke TPS saja,” ungkapnya.
Sejauh ini, lebih dari 100 rumah warga telah rutin memakai jasa angkut sampah.
Ade mengatakan, ke depan pengelolaan sampah ini akan dilimpahkan melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan mendirikan Bank Sampah.
Bank Sampah akan memberi manfaat kepada warga, dan mendorong pemilahan sampah organik dan non organik sejak dari rumah.
“Setiap pengumpulan sampah akan dicatat oleh Bumdes sesuai dengan harga sampah yang akan ditukarkan,” jelas Ade.
Setelah mencapai nominal yang diinginkan, warga akan diberikan kupon sesuai dengan harganya. Setelah itu, warga bisa menukarkan kupon tersebut dengan sembako berdasarkan nominalnya.
“Misalnya untuk menukar dengan minyak warga harus mengumpulkan sampah sesuai dengan harga minyak tersebut,” kata Ade.
Ade berharap, melalui Bank Sampah, sedikit-demi sedikit permasalahan sampah mulai dapat ditangani dengan baik sehingga dapat menyejahterakan warga. *Soy