Fokus 5 edisi Oktober 2022

Galeri Batik Ciwaringin (Upper dack) - Sukses Ekspor ke Negeri Paman Sam

Ilustrasi Galeri Batik Ciwaringin (Upper dack) - Sukses Ekspor ke Negeri Paman Sam

Menjadi perajin batik yang sukses berbisnis hingga tersohor di mancanegara merupakan dambaan bagi kebanyakan orang.

Seperti yang dialami Muhammad Suja’I, pemilik Galeri Batik Ciwaringin. Sebelum pandemi, Galeri Batik Ciwaringin ini tak absen mendapat kunjungan dari sejumlah wisatawan lokal dan mancanegara.

Sekitar tahun 2017 wisatawan dari Jepang setahun dua kali berkunjung ke galeri saya. Saya juga sering mendapat pesanan dari wisatawan lokal seperti Solo, Surabaya, Yogyakarta, Jakarta dan Bandung,” ungkap Suja’i.

Dalam sebulan, Suja'i pun meraup untung Rp 200 sampai Rp 300 juta. Suja’i bahkan berhasil mengikuti sejumlah pameran di beberapa negara seperti Inggris Raya, Jerman, Jepang, dan China.

Suja’i berniat memperkenalkan batik ciwaringin yang berbahan pewarna alam ini tidak hanya di Indonesia, melainkan juga dunia.

Belum lama ini, Suja’i mengirim pesanan ke Amerika dengan nilai jual fantastis.

Per potong harganya Rp 7 juta untuk dipamerkan di sana,” katanya.

Menurut Suja’i, harga tersebut sudah sepadan karena prosesnya yang memakan waktu berbulan-bulan.

Galeri Batik Ciwaringin menyediakan beragam motif dengan harga Rp 500 ribu sampai Rp 7 juta.

Harga tersebut tergantung kain dan tingkat kerumitan saat membatik. Seperti diketahui, batik ciwaringin menggunakan pewarna dari pepohonan seperti dari kulit kayu mahoni, kulit pohon mangga, kulit jengkol, daun indigo, kulit pohon tegeran, pohon jolawe maupun kulit manggis.

Dengan pewarna alam, nilai tradisional pada batik lebih terlihat. Warna yang dimunculkan pun cenderung lebih lembut. Tak heran jika banyak wisatawan yang menyukai batik tulis tersebut.

Setelah pembatasan wilayah mulai longgar, UMKM binaan Bank Indonesia tersebut kini kembali mencari peluang untuk dijajakan di pasar global . Suja'i ingin membuktikan bahwa dengan ketekunan segala sesuatu akan terwujud.

Meski demikian, Suja’I berharap, pemerintah terus mendampingin para UMKM batik yang tengah merintis dengan turut mengenalkannya.

“Ketekunan dari perajin saja tidak cukup, pemerintah juga harus bisa membantu misalnya dengan mengikut sertakan pameran di kancah nasional dan internasional,” pungkasnya. *Par.

Pencarian
Edisi Terbaru 2024
Agustus 2024
Cover edisi Agustus 2024
Juli 2024
Cover edisi Juli 2024
Juni 2024
Cover edisi Juni 2024