Pria satu ini dikenal humble nan ramah saat bertatap muka. Antusiasnya sangat terlihat saat ia dihujani pertanyaan.
Yanto merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Ia lahir di Desa Lemahtamba, Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon.
Pemilik nama lengkap Haryanto, SH, saat ini menjabat Kasubag Fasilitas dan Pengawasan Sekertariat DPRD Kabupaten Cirebon. Karirnya di pemerintahan tergolong unik. Sejak pertama kali menjadi honorer, Yanto sudah bekerja di DPRD.
Tepatnya tahun 2004, saat lulus dari Institut Agama Islam (IAI) Jember, ia dipercaya untuk membantu tugas DPRD. Sejak saat itu, Yanto menetap dan hanya sekali dipindahtugaskan.
Pada tahun 2020 ia diminta untuk mengisi jabatan Sekretaris Lurah Tukmudal, Kecamatan Sumber.
“Saya dari awal disini dan saya pindah dari gedung ini sebentar hanya 1,5 tahun. Kemudian kembali lagi di sini,” kata pria lulusan SMA Klangenan tersebut.
Setelah mengabdi 10 tahun, Heryanto pun akhirnya diangkat PNS pada 2014 silam.
Selama di DPRD, Yanto telah merasakan pahit manisnya bekerja. Ia pun sempat menjadi sekretaris pribadi Ketua DPRD Kabupaten Cirebon tahun 2015. Selanjutnya ia dipindahkan menjadi notulen Komisi membantu kinerja anggota DPRD dalam pengawasan.
“Saya sudah merasakan semua selama jadi notulen dari Komisi I sampai IV. Istilahnya: pahit manis sudah saya rasakan,” kata Yanto.
Lama bergelut di Komisi, Yanto pun juga sempat dimutasi ke bagian keuangan hingga 3 tahun lamanya.
Akhirnya ia pun menetap di Kasubag Fasilitas dan Pengawasan hingga sekarang
“Tahun 2021 akhirnya saya dipanggil lagi kesini di kantor DPRD Kabupaten Cirebon sebagai Kasubag Fasilitas dan Pengawasan,” jelasnya.
Belasan tahun bekerja di DPRD Kabupaten Cirebon, Yanto pun telah mengalami suka dan duka dalam perjalanan.
“Banyak mas suka-dukanya dari mulai ke luar kota sampai meninggalkan keluarga ketika tugas keluar kota,” jelasnya.
Yanto menceritakan pengalaman yang berkesan selama membantu tugas DPRD. Ia mengagumi kinerja sosok Sri Bendera Murni, seorang yang tegas dan lugas Menurutnya saat bekerja, Ibu Sri, sapaan akrabnya, memiliki sifat yang serius. Terutama dalam pembahasan sesuatu. Tak pernah ada pembahasan kosong setiap rapat dengannya. Selalu berisi.
“Misalnya sedang bahas anggaran. Dari dulu kalau Ibu Sri itu setiap bahas pasti bakal serius bahkan pembahasannya bisa sampai dini hari jam 02.30 pagi. Itu berkesan sekali,” kenangnya menceritakan.
Karir Yanto yang dinilai cukup gemilang ternyata bukan didapat karena faktor keluarga. Kedua orangtua Yanto hanya seorang petani desa.
"Ya memang kalau ibu bapak saya petani. Saya juga bersyukur bisa seperti ini. Minimal mengangkat derajat orangtua," katanya.
Selain berkarir di DPRD Kabupaten Cirebon, Yanto ternyata memiliki bisnis kecil-kecilan yang ia lakukan bersama istri. Yanto berjualan sprei di daerah Sumber dan Susukan.
“Kalau lagi libur kerja, kita jualan sprei di rumah bantu istri. Kita juga jualan di lokasi car free day di Sumber,” jelas Pria yang memiliki hobi bulutangkis itu.
Sudah 5 tahun lamanya, Yanto berjualan sprei. Produknya sudah terjual di pasar daerah seperti: Pasar Sumber, Cipejeuh, Gebang hingga Jagasatru. Selain itu ia juga telah bermitra dengan berbagai toko.
“Produk kami sudah masuk pasar-pasar, walaupun bukan produk asli buatan saya tapi sudah banyak yang pesan,” pungkasnya. *Kus