Hamparan persawahan mengitari desa kecil yang terletak di perbatasan ini. Sungai bersih yang mengalir menjadi kunci suburnya tanaman padi.
Desa Bulak, Kecamatan Arjwinangun hanya bependuduk sekitar 2 ribu jiwa. Rerata para warga berprofesi sebagai petani. Meski demikian, desa kecil ini dinilai berhasil menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah.
Keberhasilan tersebut, tak lepas dari komitmen Pemerintah Desa Bulak dan warganya dalam menjaga lingkungan. Setiap pekan, mereka secara bahu-membahu rutin kerja bakti mengangkut sampah ke tempat pembakaran.
“Soliditas dan kesadaran bersama menjadi faktor penentu wajah Desa Bulak hari ini. Kita rutin kerja bakti tiap minggu,” ujar Sekretaris Desa Bulak Mochammad Hadiawan.
Hadi, sapaan akrabnya, mengungkapkan, meski saat ini baru mampu membersihkan sampah, namun ia berencana akan mulai mengembangkannya ke tahap lebih jauh. Seperti pembuatan unit daur ulang atau bank sampah.
“Agar nantinya sampah yang dihasilkan tidak hanya berakhir di tungku pembakaran, tetapi bisa dimanfaatkan untuk memperoleh pemasukan bagi desa maupun warga itu sendiri. Kita berencana lakukan itu kedepan,” ungkapnya.
Kiprah Desa Bulak dalam mewujudkan desa yang bersih, tak jarang menginspirasi daerah lain untuk mengikuti jejaknya. Tak sedikit desa yang berkunjung ke Desa Bulak untuk studi banding bagi daerah yang ingin mengentaskan masalah serupa.
Hadi mengatakan, apa yang pihaknya lakukan pada dasarnya sederhana, yakni niat serius dan komitmen bersama. Dengan modal itu lingkungan bersih pun dapat terwujud. Selain itu tak kalah penting, adalah komitmen dan kesadaran bersama.
Ia pun berharap, semua masyarakat dapat terus mempertahankan soliditas dan kekompakan dalam merawat lingkungan. Karena tanpa semua itu, kebersihan lingkungan akan mustahil terwujud.
“Mudah-mudahan semangat ini bisa terus kita jaga dengan gotong royong memastika lingkungan desa yang ramah dan bebas sampah,” pungkasnya. *Mir