Pemerintah Desa (Pemdes) Panguragan Kulon, Kecamatan Panguragan, saat ini tengah membangun Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 1 kilometer dengan lebar 2,5 meter. Kuwu Desa Panguragan Kulon Kusyono mengatakan, dari target tersebut, setengahnya telah direalisasikan dan sudah dapat dilalui.
“Sebagian sudah beres dan sedang kita kebut agar bisa cepat selesai,” ujar Kusyono.
Menurutnya, pembangunan JUT merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi para petani di desa untuk menunjang sarana dan akan berdampak pada efektivitas produksi pertanian. Semula para petani Desa Panguragan Kulon, selalu mengeluhkan kondisi akses jalan persawahan yang rusak dan tak lagi dapat dilewati.
Ia menuturkan, keluhan tersebut selalu disampaikan warga saat musyawarah desa dan menginginkan perbaikan jalan tani agar aktivitas bertani berjalan lancar.
Saat musim penghujan, para petani harus berusaha lebih keras untuk menjangkau lahan garapan dengan kondisi medan yang lebih sulit sehingga sangat berdampak pada kecepatan produksi.
“Jalan akses tani awalnya memang licin dan sulit dilalui jika sesudah hujan. Begitu pun saat panas, jalannya terjal dan bergelombang, dan tentu menyulitkan warga yang hendak bekerja di lahan persawahan,” tuturnya.
Oleh karenanya, Kusyono tak ingin tinggal diam. Setelah pandemi mereda, ia pun merealisasikan pembangunan JUT. Tujuannya, selain agar hasil panen meningkat, manfaat lain dari JUT, akan memudahkan akses alat mesin pertanian (alsintan) menjangkau seluruh areal persawahan.
“Pembangunan JUT ini langkah awal dan sangat berdampak pada kecepatan bertani. Kita ingin pertumbuhan ekonomi masyarakat pada sektor pertanian benar-benar meningkat karena sebagian besar mata pencaharian warga kita adalah petani,” jelas Kusyono.
Ia pun optimistis, pembangunan JUT akan selesai sesuai target sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan warga.
“Mudah-mudahan pengerjaannya bisa rampung dalam waktu dekat ini,” tutupnya. *Mir