Desa Beber, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon memiliki hutan seluas 100 hektare yang akan disulap menjadi wisata edukasi. Sebelumnya hutan tersebut sudah lama tak disentuh dan dirawat.
Kuwu Desa Beber Momon mengatakan, rencana tersebut, selain berguna menjadi aset desa yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) juga agar pemulihan ekonomi dapat tercapai.
“Kita tahu sejak pandemi kemarin, kondisi ekonomi warga maupun desa mengalami penurunan. Makanya target pasca pagebluk ini kita akan fokus tingkatkan PADes dan UMKM masyarakat,” ujar Momon.
Rencananya, hutan edukasi itu akan menjadi referensi tempat belajar outdor atau belajar sambil bermain. Selain itu masyarakat sekitar juga dapat membuka usaha di sekitar lokasi.
Momon pun berencana memberi nama hutan edukasi tersebut dengan sebutan ‘Bulak Baca’ karena akan diisi perpustakaan, pembibitan hingga penangkaran madu.
“Jadi semacam wadah literasi, edukasi pertanian dan peternakan. Nanti masyarakat bisa sambil berjualan di sana, lumayan buat nambah penghasilan,” jelas Momon.
Momon memastikan akan tetap fokus untuk realisasi pemanfaatan kawasan hutan pada tahun ini. Ia juga mengajak mengajak masyarakat untuk menghasilkan karya kreatif dari hasil hutan.
“Selain fokus pada program pembenahan hutan menjadi wisata edukasi, kami juga mengajak masyarakat agar bisa lebih kreatif dan inovatif membuat kerajinan dari rotan. Saat ini sudah ada pot bunga karya warga sekitar,” tambahnya.
Momon mengungkapkan, tercapainya program tersebut juga harus dilakukan oleh semua warga. Ia berharap masyarakat dapat bergotong-royong menyukseskan dan menumbuhkan kembali jiwa sosial. Sejauh ini, ia melihat nilai gotong royong masyarakat semakin menurun.
“Dengan program ini saya berharap masyarakat bisa lebih peduli dengan sesama. Saya juga mengajak pemuda untuk bisa bergotong-royong menyulap potensi hutan itu lebih bermanfaat bagi masyarakat desa,” ungkapnya.
Ia pun berharap, pandemi Covid-10 benar-benar reda agar segala visi misi desa dapat terwujud.
“Karena pandemi beberapa program saya harus tertunda, karena anggaran harus dialokasikan pada kebutuhan masyarakat. Semoga tahun ini Covid bisa hilang,” pungkasnya. *Kus