Desa Kaliwedi Kidul, Kecamatan Kaliwedi, memiliki lahan persawahan yang melimpah. Hasil panen dari pertanian dalam setahun misalnya, mampu memproduksi 12 ton. Walhasil, desa satu ini juga menjadi salah satu tulang punggung lumbung pangan di Kabupaten Cirebon.
Meskipun begitu, hasil panen melimpah tak didapat dengan mudah. Hama padi yang sering mengganggu pada saat masa tanam, menjadi persoalan bagi petani dari waktu ke waktu.
Pemdes Kaliwedi Kidul pun tak mau tinggal diam. Sejak November 2021, program penyuluhan bagi warga tani telah diluncurkan sebagai langkah preventif gagal panen. Kuwu Desa Kaliwedi Kidul Sartim optimis, jika program yang digagasnya dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan yang membelit para petani setiap memasuki musim tanam.
Tak jarang Sartim juga terjun langsung menemui para petani demi memastikan proses tanam sesuai dengan prosedur dan terhindar dari risiko gagal panen.
“Kalau program penyuluhan memang sudah berjalan sejak November tahun lalu. Dan alhamdulillah terus memberikan hasil yang cukup signifikan. Hasil panen semakin membaik dan tingkat kerusakan akibat hama menurun,” ujar Sartim.
Meski demikian, persoalan lainnya bagi warga tani, kata Sartim, yakni mengenai distribusi pupuk subsidi yang sering kali tak sesuai jadwal. Akibatnya, para petani terpaksa membeli pupuk non subsidi dari agen-agen penjual dengan harga yang relatif lebih tinggi dibanding pupuk bersubsidi.
“Bagi petani, pupuk itu penting sekali, apalagi pada saat memasuki musim tanam. Jika proses pemupukan mengalami keterlambatan, risiko terserang hama menjadi lebih tinggi dan berpotensi gagal tanam,” ujar Sartim.
Oleh karena itu, setelah Pemdes membekali para petani dengan penyuluhan, Sartim berharap, pupuk bersubsidi bagi petani juga harus terdistribusi lancar. Dengan begitu, petani tidak lagi memikirkan tambahan biaya modal karena membeli pupuk non subsidi.
“Saya hanya punya harapan dengan penyuluhan yang sudah kita lakukan, kapasitas para petani nantinya bisa lebih kompeten. Dampaknya hasil panen akan melimpah dan para petani sejahtera. Tapi sekali lagi, pupuk subsidi harus lancar,” pungkas Sartim. *Amir