Pemerintah Desa
Kalipasung, Kecamatan Gebang, dalam
setahun selalu rutin menguras saluran air di sepanjang jalan desa. Bukan
tanpa sebab, pasalnya saluran tersebut sering
kali pampat akibat tersumbat sampah. Tak hanya di saluran, tumpukan
sampah juga terlihat di beberapa
titik jalan.
Akibatnya, tak hanya mengganggu para
pengguna jalan karena menimbulkan bau tak sedap. Namun juga seringkali menimbulkan banjir saat musim penghujan datang.
Oleh karena itu,
Endi Supriyadi, Kuwu Desa Kalipasung tak ingin tinggal diam. Ia tengah berupaya
meminimalisasinya melalui pengangkutan sampah hingga menyiapkan tungku pembakaran sampah.
“Sebenarnya tungku
untuk pembakaran sampah itu sudah saya siapkan sejak tahun 2021, namun
terkendala dengan kelengkapan fasilitas dan petugas pengelola program yang belum ada. Jadi
belum berjalan, baru akan tahun ini,” jelas Endi.
Endi pun memastikan akan mulai menjalankannya pada tahun ini dengan fasilitas seadanya. Pasalnya
ia tak ingin sampah jadi persoalan yang terus-menerus berlarut.
“Saya sudah pernah
mengajukan bantuan pengangkut sampah, namun sampai saat ini belum ada respon. Kalau terus menanti respon
tersebut saya takut masalah sampah di Kalipasung semakin parah, jadi saya
pastikan program penanganan sampah ini
akan dimulai,” tegas
Endi.
Ia pun mengaku telah melakukan studi banding hingga
ke Kota Semarang
dan Kabupaten Kuningan sebelum membuat tungku pembakaran sampah.
“Tungku ada di
sebelah timur lapangan bola. Sebelum pembuatan tungku kami studi banding. Saya
ingin tungku pembakaran itu bisa ramah lingkungan, tidak mengganggu kegiatan
warga sekitar, dan yang lebih penting
hemat biaya tentunya,” tuturnya.
Alhasil, berkat studi banding itu, tungku rancangannya akan sangat ramah
lingkungan, pasalnya tungku pembakaran itu mampu menampung lebih banyak segala
jenis sampah dan tidak boros asap.
“Apalagi abu sampah itu juga bisa dijadikan
kompos untuk para petani nantinya. Karena warga Desa Kalipasung, selain nelayan
banyak juga yang berprofesi sebagai petani. Tentu akan bermanfaat untuk warga
desa kedepannya,” pungkas Endi.*Par