Laki-laki satu ini tak menyangka jika ia akan mengemban tanggungjawab yang besar. Jabatan yang tengah ia emban, merupakan kepercayaan masyarakat yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh.
Ia adalah Rosihan Rusmana, anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi Golkar. Rosihan, atau kerap dipanggil Ihan, mulanya tidak pernah terpikir jika suatu hari nanti, ia akan menjadi penyambung lidah para warga. Padahal, kala muda, ia bahkan sempat beranggapan jika dunia politik itu hanya akan membuat pusing.
Tak ayal, di masa mudanya ia hanya mengahabiskan waktunya dengan bermain bersama sejawatnya maupun membantu usaha keluarga.
“Awalnya saya tidak berminat dalam dunia politik waktu usia remaja. Di pikiran saya politik itu ribet dan pusing. Soalnya dulu saya anaknya suka main, ikut teman kesana-kesini sampai pernah ikut gabung dengan salah satu klub motor di wilayah Cirebon,” ungkap Ihan.
Di usia remaja kala itu, Ihan muda menemukan sisi lain dari sebuah klub motor. Bukan hanya kumpul-kumpul, touring dan berkendara, bagi Ihan, ia menemukan sifat solidaritas yang membuatnya terpincut.
“Saya pernah ikut touring ke Yogyakarta, saya benar-benar merasakan kebersamaan dan kesetiakawanan yang sangat tinggi antar anggota. Selain kumpul dan touring, klub juga sering ada bakti sosial yang,” jelas Ihan.
Meskipun hanya sebentar gabung di klub motor itu, Ihan mengaku mendapatkan kesan yang baik.
“Sejak SMA saya mulai gabung dengan klub motor itu, lalu pas kuliah saya sudah tidak aktif lagi ikut kegiatan. Meskipun suka main, saya selalu diajari untuk bertanggungjawab. Selepas SMA saya diminta memegang usaha cucian mobil milik keluarga, bersama saudara saya,” ujar Ihan.
Selain aktif di klub motor, pria kelahiran Desa Ciwaringin itu menghabiskan masa remajanya dengan belajar berwirausaha bersama keluarga. Mengingat keluarga Ihan memiliki beberapa usaha. Ihan pun tak menampiknya. Ia pernah menggeluti beberapa usaha dari sewa alat berat seperti beko, buldoser dan yang lain.
Akibat kesibukannya, Ihan bahkan sempat berada di titik dilematis untuk memilih: melanjutkan pendidikan tinggi atau fokus pada usahanya yang mulai memakan waktu.
“Setelah dipercaya untuk mengelola usaha cucian mobil, saya juga mulai belajar usaha sewa alat berat sampai saat kuliah dulu saya dapat proyek besar di PLTU sumur adem. Usaha saya mulai banyaka makan waktu akhirnya saya harus melepaskan studi hukum saya di kampus Unswagati (UGJ),” ungkapnya.
Kharismanya sebagai pengusaha muda ternyata menarik perhatian warga di desanya. Solidaritas yang ia dapat dari klub motor, dan kemampuannya mengelola sejak berwirausaha membuat jiwa kepemimpinan Ihan muncul.
Beberapa kali warga sekitar mendorong Ihan untuk mencalonkan diri sebagai kepala desa di desa. Namun Ihan belum mau karena merasa tidak memiliki pengalaman dalam dunia pemerintahan, Meski demikian, Ihan berkeinginan agar desanya bisa berkembang.
“Saat itu beberapa warga mendorong saya untuk mencalonkan sebagai kepala desa. Saya juga tidak tahu apa alasannya. Padahal saya cuma pengusaha dan tidak memiliki pengalaman dalam dunia pemerintahan,” herannya, tersenyum kecil.
Hingga tepat pada 2018, Ihan diajak oleh rekan bisnisnya untuk bergabung di Partai Golkar. Ihan pun tertarik dan mulai berkecimpung dalam dunia politik. Tak butuh lama, pada Pileg 2019, ia mulai menjawab dorongan warga untuk mencalonkan diri sebagai caleg.
“Memang gabung ke dunia politik ini mulanya karena diajak rekan saja. Dan pada 2019 saya mencalonkan sebagai anggota DPRD,” jelas Ihan.
Saat ini, Ihan menjabat sebagai anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon yang membawahi segala persoalan grass root.
“Dengan berada di Komisi IV, saya merasa lebih dekat dengan masyarakat karena bisa membantu segala keluhan masyarakat dari pendidika, kesehatan dan kesejahteraan,” pungkasnya. *Par