Profil 2 edisi Januari 2022

Carilla Rohandi - Lima Tahun Melawan Keras Ibu Kota

 

Laki-laki itu begitu ramah. Tersenyum dengan penuh wibawa saat berbincang dengan sejawatnya. Ia begitu lekat dengan peci hitam yang selalu dikenakan. Meski usianya sudah menginjak paruh baya, Carilla, tak terlihat lemah fisik. Justru sebaliknya. Carilla begitu bugar. Ia memang selalu menjaga kondisi tubuhnya dengan rutin berolahraga.

“Saya memang sering berolahraga. Makanya sering-seringlah berolahraga, agar sesekali melepas semua beban yang ada dalam pikiran juga,” celetuk pemilik nama lengkap Carilla Rohandi, sambil tertawa.

Carilla begitu menggemari cabang olahraga tenis meja. Meski saat ini kesibukannya begitu hebat setelah menjadi anggota DPRD Kabupaten Cirebon, setiap akhir pekan, ia tak melupakan rutinitas bermain tenis meja.

Pria kelahiran 1965 asal Desa Suranenggala, Kecamatan Suranenggala, itu sejak remaja juga aktif di lingkungan sosialnya. Carilla muda sering dinobatkan menjadi pemimpin. Dari ketua suporter sepak bola hingga menjadi ketua karang taruna.

“Sejak SMA saya udah aktif pada kegiatan yang ada di desa. Usia 18 tahun saya jadi ketua karang taruna karena diminta masyarakat,” kenangnya menceritakan.

Ia merasa jika jiwa kepemimpinannya tak lepas dari peran keluarga. Sudah turun-menurun keluarga Carilla pernah menjabat perangkat dan kepala desa di tempat tinggalnya.

“Jadi kalau orang desa kan nganggap itu kaya sudah trah. Makanya sering banget dipercaya jadi ketua,” ujarnya.

Meski begitu, Carilla justru tak berkeinginan mengikuti jejak keluarga. Ia sempat memiliki cita-cita menjadi anggota TNI. Tapi karena terkendala prasyarat fisik, akhirnya Carilla mengurungkan niatnya dan beralih bermimpi menjadi pengusaha.

“Ya saya sempat ingin sekali menjadi anggota TNI, karena memiliki wibawa di mata masyarakat dan juga bisa mengabdi pada negara. Namun pada akhirnya saya menyadari kalau fisik saya enggak masuk kriteria. Makanya saya ganti keinginan saya jadi pengusaha saja,” ungkapnya.

Selepas menamatkan SMA di Karang Ampel, Indramayu pada 1987, Rohandi telebih dahulu bekerja menjadi penjahit hingga tiga tahun lamanya. Setelah itu, ia mulai jenuh karena tak dapat mengaplikasikan seluruh pemikirannya, ia pun memberanikan diri merantau ke Ibu Kota dengan membawa modal secukupnya membuka bisnis jual beli beras di Pasar Pluit.

Kerasnya kehidupan Jakarta, membentuk kepribadian Carilla menjadi lebih berani dan survive. Itu tak terlepas dari kondisi saat itu, di mana setiap pasar di Jakarta pasti terdapat preman yang setiap hari meminta jatah setoran para pedagang. Lebih parahnya para preman akan mengancam bagi yang tak mau memberi.

Carilla, yang menahun berjualan, lama-kelamaan mulai memberanikan diri untuk melawan dengan  mengakomodir seluruh pedagang Pasar Pluit.

“Kebetulan sekali, saat itu ada program dari pemerintah untuk memberantas para preman yang berkeliaran di Pasar Pluit. Makanya sekalian saya akomodir para pedagang untuk melawan dan memeberantas para preman palak waktu itu dengan menggandeng aparat,” jelasnya.

Hidup tak kurang lima tahun di Jakarta ternyata membuat Carilla tetap merasa boyak. Ia seperti telah jenuh. Carilla pun memutuskan pulang kampung dengan membawa penghasilan berkat jualannya untuk membeli sepetak sawah dan membuka toko sembako di rumah.

Tak berselang lama setelah kembali di desa,  Carilla pun ditarik kembali untuk mengurus desa dengan diamanahkan menjadi pengurus BPD.

“Saat itu, namanya masih Badan Pewakilan Desa. Saya di percaya untuk memegang bidang ekonomi, dan membentuk koperasi simpan pinjam di desa,” ungkap Carilla.

Berjuang menjadi BPD, Carilla semakin penasaran untuk mencoba hal baru. Carilla berkeinginan masuk dalam dunia politik. Pada pemilu 1987 ia menjadi simpatisan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan menjadi anggota resmi PDI di tahun 1999.

Karirnya dalam dunia politik pun juga terbilang cukup bagus. Carilla mengikuti proses dari tingkat ranting hingga pengurus cabang.

“Saya masuk PDI karena orangtua saya dulu simpatisan Bung Karno. Meski tidak masuk dalam anggota resmi, tapi aktif di Partai Nasional Indonesia (PNI) waktu itu,” jelasnya.

Pada Pemilihan Legislatif tahun 2019, Carilla pun mencalonkan diri setelah didorong keluarga dan masyarakat berkat pengabdiannya di desa. Ia pun terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Cirebon, dengan menggaungkan visi dan misi membangun Kabupaten Cirebon agar lebih baik lagi.

“Bagi saya waktu mencalonkan diri, itu seperti  arena pembelajaran untuk mengabdi di Cirebon. Dan alhamdulillah terpilih. Dan ini menjadi kesempatan untuk saya melakukan semua perubahan dengan menampung semua aspirasi masyarakat,” pungkasnya. *Lan

 

Pencarian
Edisi Terbaru 2024
Agustus 2024
Cover edisi Agustus 2024
Juli 2024
Cover edisi Juli 2024
Juni 2024
Cover edisi Juni 2024