Masyarakat Desa Jatianom, Susukan, Kabupaten Cirebon kerap mengeluhkan kondisi jalanan yang rusak dan becek akibat terendam banjir. Hal itu membuat mereka tidak nyaman saat menjalankan aktivitas sehari-hari hingga dirasa menghambat perputaran roda perekonomiannya. Kondisi demikian pun memicu tekad pemdes Jatianom untuk lekas membenahi infrastruktur jalan desa.
“Saat ini kita sedang fokus pembenahan jalan, karena kalau hujan suka becek dan menganggu kenyamanan warga. Meski sebelumnya sudah dipaving, namun sekarang dibeton supaya tidak cepat rusak,” kata Viki Novitadewi, Sekdes Jatianom.
Pemenuhan perbaikan jalan yang tengah digalakkan pemdes ini menggunakan hampir 50 persen dari Alokasi Dana Desa (ADD) Jatianom. Prosesnya pun sudah mulai berjalan sejak bulan lalu dan telah menyelesaikan sebagian pembangunannya. Targetnya, akan selesai di akhir tahun 2021 untuk semua jalan blok dan gang setapak.
“Kalau sekarang baru di dua blok yang sudah diperbaiki. Desa kita kan ada lima blok dan semua jalannya pasti akan diperbaiki untuk menunjang mobilitas warga. Ini juga merupakan salah satu langkah agar memulihkan ekonomi kita,” terang Viki.
Tak ketinggalan, pemdes Jatianom juga mengaku telah berupaya meminimalisasi terjadinya banjir dengan membangun drainase sebagai pembatas sungai yang kondisinya dangkal. Serta, meningkatkan pengerasan jalan usaha tani di area persawahan mengingat mayoritas warganya merupakan para petani.
Selain fokus membenahi infrastruktur, pemdes Jatianom juga tengah giat meningkatkan PAD dengan mengelola lahan titisara seluas 11 hektare. Mereka menyewakan lahan tersebut kepada para petani untuk bertanam yang kemudian hasilnya akan dilelang secara terbuka.
“Alhamdulillah dari kelola lahan titisara itu kita berhasil mendapatkan PAD kurang lebih Rp 74 juta pertahun,” ujarnya.
Viki pun membeberkan, pemdes Jatianom juga berencana mengolah sebagian tanah titisara menjadi bangunan ruko yang nantinya bisa disewakan ke para warga. Sehingga hasil profit dari sewa tersebut bisa semakin meningkatkan angka PAD Jatianom.
“Tahun depan kita berencana bangun ruko di atas lahan titisara, itu merupakan inisiasi dari pak kuwu langsung. Semoga saja bisa terealisasi,” tutupnya.