Tak perlu diragukan lagi, jika melihat Desa Sedong Lor, Kecamatan Sedong memiliki kekayaan potensi yang begitu luar biasa. Dari segi potensi di bidang pertanian juga wisata sangat layak jika saat ini Desa Sedong Lor sedang menyandang predikat desa maju.
Saat ini Desa Sedong Lor meiliki luas wilayah 337 hektare dengan jumlah penduduk 3891 jiwa, luas tersebut dibagi jumlah tanah sawah sebesar 152,363 hektare, tanah pemukiman 142,800 hektare juga tanah setu 42 hektare.
Namun hal itu tak lepas dari problematika yang dihadapi oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sedong Lor, pasalnya, dari jumlah luas lahan pertanian yang dimiliki terdapat satu permasalahan yang dihadapi. Kuwu Sedong Lor, Supyan Suri, bercerita hingga kini masih melakukan berbagai upaya agar masyarakat dapat menumbuhkan rasa produktifitas dalam bidang pertanian.
“Memang mayoritas masyarakat terutama kalangan orangtua di sini berkerja sebagai petani, sementara kalangan pemuda lebih tertarik bekerja di luar kota menjadi buruh pabrik. Dan itu menjadi satu permasalahan, karena tidak ada regenerasi untuk melanjutkan di bidang pertanian. Disisi lain lahan pertanian di desa kita itu cukup sangat luas,” tuturnya.
Disamping itu pula, kendala lain yang dihadapi karena belum tergarapnya lahan irigasi untuk perairan sawah Sedong Lor. Meski sekarang Sedong Lor memiliki setu namun itu hanya sebagai tempat tadah hujan, belum dapat untuk menampung air untuk perairan sawah.
“Ya sementara ini kita hanya mengandalkan setu untuk perairan sawah, tapi disaat musim kemarau setu itu menjadi kering dan itu membuat lahan pertanian mati. Pemdes sedang berupaya untuk itu membangun irigasi itu, namun terkendala oleh minimnya anggaran,” katanya.
Selain itu, Pemdes pernah hadir di acara Musyarawah Rencana Pembanganunan (Musrenbang). Dalam rapat tersbut, yang disampaikan langsung oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudaparpora) akan dibangun agro wisata di setu. Karena setu dapat memberikan satu potensi wisata untuk meningkatkan PAD.
“Harusnya di tahun sekarang sudah digarap, karena keadaan sedang terdesak oleh pandemi maka perencanaan itu dimundurkan. Bisa jadi itu tahun depan atau dalam waktu dekat ini, karena kita masih dalam tahap perencanaan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, saat ini dari kedua program di atas akan menjadi prioritas di Desa Sedong Lor dalam meningkatkan PAD. Pasalnya, PAD Sedong Lor di tahun 2021 baru mencapai Rp 116 juta. Itu pun dari sewa lahan titisara, pasar juga penyewaan Mangga Gincu.