Body :
Sudah lama salah satu desa di Kecamatan Depok ini dikenal sebagai desa industri meuble terkenal di Kabupaten Cirebon. Setiap pagi dan siang hari, desa tersebut ramai riuh dengan suara mesin potong kayu. Namun hal berbeda ditemui ketika hari minggu pagi, halaman depan kantor Desa Karangwangi seketika ramai dikunjungi anak-anak.
Puluhan anak-anak memadati kantor desa dan mempersiapkan diri untuk mulai berlatih seni tari. Dengan didampingi orang tuanya, para anak-anak ini didangdani bak seorang penari. Senandung musik gamelang mulai mengiringi gerakan para penari-penari cilik ini.
Pemandangan seperti itu kerap kali ditemukan ketika sabtu sore dan minggu pagi. Kepala Desa Karangwangi Sukardi menceritakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengisi waktu luang anak-anak. Atas dasar keresahan banyak orang tua yang melihat anaknya bermain handphone setiap hari. “makannya kegiatan ini bertujuan untuk membuat anak-anak di desa aktif berkegiatan,” ungkapnya.
Belum genap satu tahun kegiatan ini berjalan, tepatnya sejak januari lalu. Namun kini sanggar yang menyandang nama Sanggar Seni Prima Budaya bisa menarik sekitar 30 anak yang setiap kali datang untuk berlatih. “kalau pesertanya sih anak-anak dari Karangwangi semua,” ujar Sukardi.
Tiap kali berlatih pemerintah desa memfasilitasi pengajar tari dan sound sistem pendukung untuk anak-anak berlatih. Selain seni tari, pemerintah desa juga mengadakan kegiatan latihan karate juga untuk anak-anak. “Sekitar 50 anak yang tergabung dalam kelompok karate yang dimanai Inkai Andeskar,”. paparnya.
Untuk menarik anak-anak tergabung dalam sanggar seni dan inkai, pemerintah desa sering kali memberikan sosialisasi di sekolah-sekolah. Sosialisasi yang diberikan pemerintah desa kepada anak-anak di sekolah berupa kegiatan apa saja yang diadakan pemerintah desa. Untuk anak-anak yang berminat bisa langsung datang ke desa.
Beberapa kesempatan juga, sanggar seni melakukan pementesan untuk memeriahkan kegiatan yang ada di desa. Seperti pada Agustus lalu, tepatnya di 17 Agustus anak-anak menunjukkan kebolehannya dalam menari.
Selain itu, salah satu penari dari kami mengikuti perlombaan yang dilaksanakan oleh salah satu kampus swasta di Cirebon. Namun, dari perlombaan tersebut belum mendapatkan hasil yang memuaskan. “hal yang wajar dalam sebuah perlombaan,” ujar Sukardi.
Pemerintah desa selalu memberikan semangat untuk anak-anak agar bisa mengembangkan bakatnya. Agar kedepan mereka bisa menjadi penari dan karateka yang bisa membanggakan desanya.