Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 dipastikan mulai berjalan pada Juni hingga Juli 2023. Seluruh lembaga pendidikan di Kabupaten Cirebon pun bersiap untuk menyambut kegiatan tersebut. Salah satunya SMP Negeri 1 Mundu yang terletak di Desa Luwung, Kecamatan Mundu.
Seperti diketahui, SMP N 1 Mundu memiliki 29 rombongan belajar (Rombel) dengan total 976 siswa. Sementara tenaga pendidik berjumlah 52 guru.
Kepala Sekolah SMP N 1 Mundu Hermawan mengatakan, dalam rangka mempersiapkan PPDB, ia telah membuka 4 jalur pendaftaran: zonasi, afirmasi, prestasi, dan perpindahan tugas orang tua. Hal tersebut sesuai dengan arahan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon.
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon juga membuka 4 jalur untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun 2023 sebagaimana tercantum dalam situs resminya.
“Kami membuka ada 4 jalur yaitu, Zonasi, Afirmasi, Prestasi, dan Perpindahan Tugas Orang Tua. Pelaksanaan PPDB tahap 1 akan dimulai pada tanggal 12 sampai 16 Juni 2023,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Drs. H. Amin.
Amin menyebutkan, SMP Negeri 1 Mundu merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Cirebon yang banyak digandrungi masyarakat karena mendapat akreditasi baik. Meski demikian, ia mengingatkan agar SMP N 1 Mundu memperhatikan persyaratan administrasi saat pelaksanaan PPDB berlangsung.
Amin berharap SMP Negeri 1 Mundu bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain, dalam pembangunan maupun pembelajaran.
“SMP Negeri 1 Mundu termasuk sekolah yang memiliki kemajuan signifikan, baik itu dari segi fisik maupun proses pembelajaran, sehingga banyak diminati oleh masyarakat sekitar,” ungkapnya saat mengunjungi SMP Negeri 1 Mundu bersama Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Mei 2023 lalu.
Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Siska Kirana menerangkan, dalam proses PPDB kerap mendapat laporan adminitasi domisili palsu.
Bila dibiarkan, Siska khawatir warga asli sekitar sekolah akan tereliminasi karena kuota PPDB telah habis. Diperkirakan tahun 2023 ada 32 ribu siswa SD yang telah mengikuti ujian, dan siap melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
Oleh karena itu, Siska berharap sekolah akan lebih selektif lagi saat pelaksanaan PPDB nanti. Selain itu, lembaga pendidikan harus bisa mengkontrol PPDB tahun 2023 agar tidak ada pendaftar yang kecewa.
“Kami dari Komisi IV mengharapkan, SMP Negeri 1 Mundu dapat menampung semua siswa yg mendaftar agar program wajib belajar 12 tahun di Kecamatan Mundu dapat terwujud,” jelas Siska.
Program wajib belajar 12 tahun merupakan amanat undang-undang. Namun belum semua orang tua sadar dan peduli sehingga perlu ada kepedulian dari pemerintah dan lembaga pendidikan.
Pentingnya kerjasama antara lembaga pendidikan dengan pemerintah desa untuk meningkatkan indeks pendidikan. Dia berharap desa dan kecamatan turut memastikan siswa lulus SD dapat mengenyam pendidikan SMP.
“Kepala desa juga dapat membantu dengan melakukan pemetaan siswa SD di sekitar sekolah, sehingga sekolah dapat menampung semua pendaftar termasuk desa yang masuk blind zona,” tambah Siska.
Blind zone yang dimaksud adalah, pendaftar yang merupakan siswa berdomisili di luar dari zona yang ditentukan.
Selain itu, tak kalah penting, pemerintah desa setempat dan pihak sekolah agar mendata rombel dan jumlah ruang belajar. Sehingga mampu menyesuaikan dengan kemampuan kapasitas sekolah.
Siska berharap, PPDB SMP di tahun 2023 akan berjalan dengan lancar dan sesuai jadwal yang ditentukan. Selain itu, dia juga mendorong sekolah dan pemerintah mengajak masyarakat untuk menyukseskan PPDB. *par