Baru saja terik matahari meninggi, Ondi akan bergegas menyiapkan pekakas. Tumpukan ban bekas di depan rumahnya pun ia ambil.
Bagi kebanyakan orang, ban bekas sering dianggap limbah. Namun di tangan Ondi, ban bekas diubah jadi kerajinan yang bernilai. Ia menyulapnya menjadi furnitur berharga.
Dalam sehari, pria 45 tahun itu, mampu memproduksi 8 kursi dan 2 meja dari ban bekas.
Ia bercerita, kerajinan ini merupakan pengembangan dari usaha ayahnya. Ondi berkreasi agar tak hanya memproduksi tali. “Dulu ayah saya produksi tali karet dari ban bekas. Pada tahun 2003 saya mulai membuat kursi dan meja,” ungkap Ondi.
Untuk satu paket furnitur ban bekas, Ondi menjualnya dengan harga ratusan hingga jutaan rupiah tergantung jenis dan kerumitannya.
“Saya baru jual ini secara langsung melalui kerabat dan teman-teman yang memiliki toko. Ada yang dari Semarang, di Karawang dan Garut,” tuturnya. *Soy