Potensi edisi Oktober 2022

Mangrove Pengarengan (Upperdeck) - Segera Hadirkan Wisata Edukasi

Ilustrasi Mangrove Pengarengan (Upperdeck) - Segera Hadirkan Wisata Edukasi

Berada di lokasi bibir pantai utara Cirebon, membuat Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, membutuhkan perlindungan dari abrasi.

Semula Jaynudin, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarawis) hanya ingin mencegah terjadinya abrasi laut. Ia bersama komunitasnya pun bersama-sama menyepakati untuk menanam mangrove di sepanjang bibir laut. Lambat laun, Jay sapaannya, menyadari bahwa, hutan mengrove merupakan satu potensi wisata yang dapat mendatangkan wisatawan.

Di tangan Jay, sumber daya alam mengorve disulap tak hanya sebatas cegah abrasi melainkan sebuah wisata edukasi.

“Kalau daerah pesisir identik dengan mangrove. Dan memang potensi di Desa Pengarengan setahu saya hanya ini. Makanya kami ingin punya wisata laut,” ujar Jay.

Belum lama ini, Hutan Mangrove Pengarengan ini telah diresmikan secara simbolis oleh Bupati Cirebon dan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon.

Jay menjelaskan, Hutan Mangrove Pengarengan masih dalam kategori pengembangan wisata. Beberapa fasilitas telah tersedia seperti taman, rumah makan, tempat pembibitan mangrove, jalan dan sarana pendukung lainnya.

Jay mengungkapkan, Hutan Mangrove Pengarengan diinisiasi oleh kelompok wisata dengan bantuan dari PT Cirebon Power melalui anggaran Corporate Social Responsibility (CSR).

“Memang kita didanai 100 persen dari PT Cirebon Power. Kalau Pemdes Pengarengan baru suport moril karena belum punya anggaran,” ungkap Jay.

Meski telah diresimkan, Jaynudin mengatakan, Hutan Mngrove Pengarengan masih akan dikembangkan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Di antaranya, Jaynudin akan mengatur biaya tiket masuk wisata serta menyediakan lahan parkir. Selain itu, Jay juga berkeinginan mewadahi para pelaku UMKM desa agar bisa berjualan di sekitar lokasi. Ada juga spot selfi di taman dan di tengah hutan Mangrove.

Sejauh ini, Jay menerangkan, Hutan Mangrove Pengarengan baru 10 persen dari rencana pembangunan. Kedepan akan dibangun jembatan dan lorong kecil di tengah hutan untuk penghubung beberapa lokasi mangrove.

“Ya sekarang belum seideal yang kita rencanakan karena masih tahap pengembangan. Namun kita targetkan tahun depan pembangunan selesai 100 persen,” terangnya.

Harapan mempercepat pembangunan wisata mangrove juga telah direspon Pemerintah Kabupaten Cirebon.

Bupati Cirebon Drs Imron mengapresiasi apa yang dilakukan Pokdarwis Desa Pengarengan meski masih banyak hal yang harus diperbaiki. Imron berjanji akan membantu pembangungan Hutan Mangrove Pengarengan.

“Banyak yang harus diperhatikan dari mulai jalan sampai kebersihan yang harus ditingkatan lagi. Dan kami akan mencoba menganggarkan untuk wisata mangrove ini dalam APBD 2023,” ujar Imron.

Imron mengajak agar masyarakat dan sejumlah perusahaan saling membantu dan berperan aktif mengembangkan Huta Mangrove Pengarengan.

“Kami ajak perusahaan dan  dinas untuk ikut serta membantu wisata ini. Kami juga akan berkoordinasi dengan BBWS untuk pembenahan sungai di sini,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Luthfi mengingatkan agar Pemkab Cirebon benar-benar mendukung terhadap objek wisata desa seperti di Desa Pengarengan. Luthfi menilai, dengan hadirnya wisata desa tentu akan beriringan dengan peningkatan ekonomi.

“Itu bahkan sesuai dengan keinginan kita semua agar potensi wisata yang ada di Kabupaten Cirebon benar-benar bisa kita garap. Bupati harus support. Tadi kita lihat sepanjang jalan ke arah sini masih rusak. Kita harus bersama-sama membangun akses yang nyaman agar wisatawan pun mau berdatangan,” tandas Luthfi. *Kus

 

Pencarian
Edisi Terbaru 2024
Agustus 2024
Cover edisi Agustus 2024
Juli 2024
Cover edisi Juli 2024
Juni 2024
Cover edisi Juni 2024