Inspirasi edisi Oktober 2022

Siwang Ma'ipeh - Dulu Reseller, Sekarang Bos Retail

Ilustrasi Siwang Ma'ipeh - Dulu Reseller, Sekarang Bos Retail

Tak banyak tahu, jika Cirebon memiliki jajanan khas daerah bernama Siwang. Siwang atau terasi bawang merupakan campuran antara terasi dan bawang merah yang disangrai sehingga memiliki aroma terasi yang kuat.

Ada banyak para pelaku UMKM yang memproduksi Siwang. Namun sedikit yang mampu survive di ruang pasar. Di antara yang mampu bersaing dan mengisi toko oleh-oleh Cirebon dan retail modern yakni Siwang Ma’ipeh.  Pemiliknya adalah Ma’rifah, warga Desa Keraton, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon.

Sebelum berhasil mencapai puncak ini, Ma’rifah mempunyai kisah tersendiri. Semula ia hanyalah reseller Siwang milik saudaranya. Namun itu tak berlangsung lama. Suatu hari, saudara Ma’rifah tak lagi memproduksi Siwang, sementara permintaan pelanggan tetap berdatangan.

Berbekal pengalamannya menjadi reseller, Ma’rifah memberanikan diri membuat Siwang, memproduksinya dengan modal seadanya.

"Setelah 6 bulan jadi reseller, tahun 2017 saya mencoba produksi sendiri karena saudara saya punya anak kecil jadi tidak bisa fokus membuat Siwang," jelas Ma'rifah.

Saat itu, Ma'rifah mengawali usahanya dengan membeli sekilo bawang dan terasi guna memenuhi para pelanggannya.

Tak ada nama brand, legalitas, bahkan kemasan. Ma’rifah bahkan hanya memakai plastik biasa untuk wadah siwang.

Seiring waktu, peminat Siwang buatan Ma'rifah ternyata semakin bertambah. Tahun 2018, Ma’rifah pun mulai serius mengembangkan usahanya dengan mengurus sertifikat perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) beserta memilih nama brand.

"Waktu itu ikut acara Disperindag, jadi tidak dipungut biaya. Dan akhirnya saya memutuskan memilih nama brand Siwang Ma'ipeh," ujarnya.

Di tahun berikutnya, Ma'rifah juga mengurus sertifikasi halal dan rutin mengikuti program yang diadakan Disperindag. Salah satunya program Comprehensive Industry Coaching (CIC) Disperindag. Ia pun belajar banyak tentang usaha, seperti marketing, branding, dan jaringan promosi.

Berkat ketekunanannya mengembangkan usaha, saat ini Siwang Ma'ipeh mulai banyak dikenal. Dalam sebulan, Ma’rifah mampu memproduksi 450 kilo Siwang.

"Sekarang 2 hari goreng 30 kilo. Bawangnya juga pakai bawang Brebes, kata pelanggan saya sih baunya lebih wangi," kata Ma'rifah.

Siwang Ma'ipeh memiliki 2 ukuran kemasan. Ukuran 100 gram yang dijual dengan harga Rp 27 ribu dan ukuran 65 gram yang dibandrol Rp 20 ribu. Harga tersebut bisa berubah bagi reseller. Sementara ada 3 varian yaitu, original, pedas, ekstra pedas, dan mix all varian.

Siwang Ma'ipeh dapat ditemukan ditoko oleh-oleh Cirebon, Kuningan dan Bandung. Ma'rifah juga menjualnya di marketplace seperti, Shoppe, Lazada, Tokopedia, Dan Blibli. Selain itu, Ma'rifah juga punya banyak reseller dari Jawa dan luar Jawa.

"Ada di Asia Toserba, Surya Toserba, dan toko oleh-oleh sekitar Kuningan, Bandung. Saya juga punya reseller dari Tasikmalaya, Cikampek, Sumedang sampai Kalimantan," ungkapnya.

Tak hanya itu, Siwang Maipeh juga sudah bertandang ke negara Asia yang dibawa para TKI  Cirebon di Taiwan dan Jepang. Meski demikian, Ma’rifah belum berniat mengekspor Siwang Ma’ipeh ke luar negeri.

"Dulu pernah ditawari untuk ekspor, tapi banyak prosedurnya. Saya pusing jadi saya tahan dulu. Belum lagi minimal expired 1 tahun, sementara Siwang saya hanya 6 bulan," jelasnya.

Saat ini, Ma'rifah memiliki 10 pegawai yang membantunya mengupas sekaligus memotong bawang. Sementara untuk produksi dia ditemani 1 saudaranya. Siwang Ma’ipeh telah tersedia dalam bentuk botol, toples, dan pouch.

“Sekarang mudah diiburu di Surya Cirebon, Jatibarang, Kuningan, Asia dan beberapa supermarket lainnya,” pungkasnya. *Par

 

Pencarian
Edisi Terbaru 2024
Agustus 2024
Cover edisi Agustus 2024
Juli 2024
Cover edisi Juli 2024
Juni 2024
Cover edisi Juni 2024