Publika edisi Oktober 2022

PUBLIKA - OKTOBER

Ilustrasi PUBLIKA - OKTOBER

Judul:

Perlu Cegah Anarkis Suporter

Body

Assalamu’alaikum wr wb.

Peristiwa penyerangan terhadap tim sepak bola Pesik Kuningan, seusai bertanding melawan PSGJ Cirebon, merupakan preseden buruk bagi dunia sepak bola di wilayah Ciayumajakuning. Sikap tidak dewasa yang dilakukan segelintir oknum suporter terhadap Pesik Kuningan seolah tidak mencerminkan seorang pecinta olahraga.

Aksi pelemparan batu yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab tersebut, tidak hanya mencoreng nama baik tim sepak bola kebanggaan masyarakat Cirebon itu sendiri. Namun juga mengotori kemenangan PSGJ yang berhasil membukukan skor 3-0 atas Pesik Kuningan.

Dengan melihat dampak serta kerugian yang ditimbulkan, kiranya seluruh stake holder perlu membangun komitmen bersama untuk menjaga kondusifitas demi masa depan olahraga kedepan.

Wassalamu’alaikum wr wb.

(Johan/Karyawan/Kedawung)

Judul:

Awasi Prostitusi di Bawah Umur

Body

Praktik prostitusi anak di bawah umur yang diungkap Satreskrim Polres Cirebon Kota di wilayah Desa Pilangsari beberapa waktu lalu terdengar begitu memprihatinkan. Dua remaja wanita berusia 14 tahun yang masih berstatus sebagai pelajar diketahui menjadi korban prostitusi anak.

Kedua remaja tersebut diduga kerap dipekerjakan sang mucikari dengan tarif beragam.

Namun terlepas dari itu semua, saya berkeyakinan selama ada permintaan, pasti ada penawaran. Artinya, jika pemerintah tidak mampu memutus mata rantai bisnis gelap tersebut, praktik prostitusi anak, akan selamanya ada.

Saya berharap, peran DPRD ikut andil untuk memitigasi serta mengedukasi masyarakat agar praktik prostitusi ilegal bisa dicegah.

(Fitria/IRT/Pilangsari)

 

Judul:

Lampu Cirebon Katon Rusak 

Body

Salam hormat Bapak/Ibu anggota DPRD Kabupaten Cirebon. Sebelumnya perkenalkan saya Ilham (22) asal Desa Kertawinangun. Saya ingin melaporkan kondisi lampu bando (Cirebon Katon) yang berada di sepanjang jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung.

Lampu yang diresmikan Pemkab Cirebon pada Agustus 2021 itu kini terlihat rusak dan tak nyala. Dari total 12 unit, kini hanya tinggal sebagian yang masih berfungsi.

Sungguh disayangkan, lampu perias malam yang bertujuan untuk menarik wisatawan itu kini dibiarkan rusak tanpa adanya upaya pemeliharaan, bahkan ada yang hanya menyisakan pilarnya saja.

Saya kira, Pemkab Cirebon jangan hanya pandai membangun. Meski tujuannya baik, akan tetapi jika tidak dibarengi dengan pemeliharaan, maka akan terkesan sia-sia saja. Terimakasih  Cirebon Katon berkenan menerbitkan.

(Ilham/Sopir/Kertawinangun)

Judul:

Keluhan Harga Kedelai Tinggi

Body

Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih Cirebon Katon berkenan menerbitkan. Saya Bisri, warga Desa Cipeujeuh Wetan. Sebagai salah satu pelaku bisnis kedelai, saya ingin menyampaikan keluhan mengenai lonjakan harga kedelai impor yang mencapai Rp 13 ribu per kg.

Kenaikan tersebut memaksa pelaku usaha kedelai mengurangi jumlah produksi, dan secara otomatis berimbas langsung terhadap laba yang dihasilkan.

Sementara dari pihak konsumen, mereka mengeluh karena produk hasil olahan kedelai seperti tahu dan tempe berukuran lebih kecil. Di saat yang sama, para pengrajin yang mayoritas pelaku UMKM tidak dapat berbuat banyak akibat naiknya harga kedelai, yang normalnya Rp 9 ribu per kg, kini naik hampir 50%.

Saya berharap Bapak/Ibu anggota DPRD Kabupaten Cirebon bisa membantu untuk menekan harga kedelai. Terimakasih.

(Bisri/Pedagang/Cipeujeuh Wetan)

 

Pencarian
Edisi Terbaru 2024
Agustus 2024
Cover edisi Agustus 2024
Juli 2024
Cover edisi Juli 2024
Juni 2024
Cover edisi Juni 2024