Senyumnya sumringah saat ditanya hobinya. Matanya menyorot tajam. Mengingat kenangannya saat ia masih bertugas di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cirebon.
Setiap pulang kerja, pemilik nama lengkap Oji Saroji selalu menyempatkan waktu untuk bermain sepak bola bersama sejawatnya.
“Dulu saya setiap berangkat kerja sudah siapin baju ganti di sepeda motor, jadi pulang kerja tidak ke rumah tapi langsung ke lapangan untuk bermain bola,” kenangnya terkekeh.
Laki-laki kelahiran Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan itu menyukai sepak bola sejak masih duduk di bangku SD. Bagi Oji, bermain sepak bola dimaknai untuk belajar bekerjasama.
“Sampai saat ini, yang saya dapatkan dari sepakbola adalah kita bisa berkerjasama dengan tim. Mengatur pemain dan melakukan strategi,” jelas Oji
Saat ini, Oji menjabat sebagai Kepala Sub Bagian (Kasubag) Fasilitasi Penganggaran Sekretariat DPRD Kabupaten Cirebon. Sebelumnya ia lama bertugas di Dinas PUPR.
“Saya di PUPR kurang lebih 10 tahun. Jadi sebelum di DPRD Kabupaten Cirebon saya sudah lama di PUPR,” ungkapnya.
Bukan hanya sepak bola, Oji juga menggemari olahraga lainnya seperti tenis meja, futsal dan badminton. Oji melakukannya untuk sarana silaturahmi dengan orang yang memiliki hobi serupa.
“Kalau bulan puasa, sambil nunggu sahur saya main tenis meja bersama anak-anak muda. Kebetulan depan rumah juga ada lapangan tenis meja. Dan saya maknai itu untuk mengenal banyak orang,” katanya.
Saat ini Oji menetap di Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan bersama istri dan anak-anaknya. Selain hobi olah tubuh, rupanya laki-laki satu ini sejak muda merupakan pria aktif bermasyarakat. Oji pernah menjabat ketua Karangtaruna dan terlibat di berbagai acara kepemudaan.
“Dulu waktu saya jadi ketua Karangtaruna, berhasil mengundang pemain Persib untuk bertanding dalam rangka pembukaan lapangan baru,” ucap Oji.
Tak hanya terlibat dalam wadah organisasi, saat muda laki-laki lulusan STM Gunung Keling itu, juga sempat merambah menjadi ketua BPD, LPM hingga Bumdes.
“Saya suka ikut acara PHBI dan PHBN di desa, jadi dipercaya menjadi ketua koperasi hingga belasan tahun, BPD dan mengurus Bumdes,” tuturnya.
Sementara itu, kariernya dalam dunia pemerintahan dimulai pada tahun 1994. Selepas lulus kuliah, ia belajar kursus komputer selama 6 bulan. Setelahnya, ia melamar diri menjadi pegawai Dinas PUPR Kabupaten Cirebon. Tak disangka dari 9 pendaftar, hanya 2 orang yang berhasil lolos termasuk Oji.
Oji begitu mensyukuri dapat bekerja di PUPR meski upah yang ia peroleh semula tak begitu besar.
“Tahun 1994 gaji saya sebulan Rp 75 ribu sampai Rp 82 ribu. Tapi alhamdulillah itu pun sangat bersyukur. Barulah pada tahun 2007 saya mendaftar CPNS dan lulus,” kata Oji.
Oji dikenal sangat mandiri selama menempuh pendidikan dasar hingga ia lulus kuliah. Ia tak pernah meminta biaya dari orangtuanya karena mendapat beasiswa prestasi.
“Saya juga enggak tahu, mungkin karena saya suka sedekah dan prinsip untuk tidak menyusahkan orang lain. Dan mungkin karena itu kehidupan saya dimudahkan oleh Allah,” katanya.
Di tengah kesibukannya mengabdi di kantor wakil rakyat daerah, Oji tetap menyempatkan diri untuk berolahraga. Oji rutin bermain bulu tangkis dua kali dalam seminggu setiap jumat pagi dan rabu siang bersama rekan kerjanya.
Dengan bermain bulu tangkis, Oji melatih mengendalikan diri, mengatur hawa napsu. Ia juga belajar agar tak mudah menilai rendah orang lain.
“Badminton mengajari saya cara mengendalikan hawa napsu. Kalau terlalu percaya diri kita yang kalah, karena itu sudah merendahkan orang lain. Siapapun lawannya jangan dianggap enteng,” katanya. *Par