Asep menghela nafas saat ditanya hobinya. Pria kelahiran 1973 itu sempat bingung. Asep mengingat-ingat kenangan yang sempat menjadi rutinitasnya setiap akhir pekan. Sebelum ia divonis sakit, Asep dikenal maniak gowes. Hampir seluruh wilayah Cirebon hingga Kuningan (Ciayumajakuning) telah ia tempuh dengan bersepeda.
“Memang sebelum sakit waktu itu, saya gemar banget gowes tiap hari Sabtu atau libur kerja dan itu sudah muter sewilayah III,” ujar pemilik nama lengkap Asep Sutandi.
Asep saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan Sekretariat DPRD Kabupaten Cirebon. Sebelumnya ia pegawai di Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon.
Hobinya menggemari olahraga sepeda diawali sejak ia masih berkarir di Sekda. Setiap hari libur Asep akan menghabiskan waktu bersepeda bersama kawan sekantornya.
“Sejak tahun 2011 saya mulai aktif gowes bersama teman-teman pejabat, setiap Sabtu dulu saya rutin olahraga sepeda, mulai dari habis subuh sampai siang dan sore,” ungkapnya.
Olahraga sepeda banyak digandrungi para pejabat saat itu. Bagi Asep, bersepeda selain untuk upaya menjaga kesehatan tubuh, juga ajang kebersamaan.
“Dulu kayanya pada suka sama sepeda, dan menurut saya selain butuh untuk kesehatan tubuh juga bisa menjadi waktu bersama dengan teman-teman,” kata Asep.
Asep merasa senang setiap kali bersepeda, pasalnya tubuh dan jiwanya merasa bugar. Selain itu, jarak sejauh manapun akan terasa menyenangkan karena dilakukan secara bersama.
“Saking cintanya sama gowes, cuaca panas atau hujan juga kami lawan. Bahkan dulu sampe sepedanya dipanggul,” kenangnya terkekeh.
Kecintaan itu juga menjadi alasan, Asep membentuk komunitas sepeda di sekitar lingkungan Sekda yang bernama “Lengko”. Bersama teman-temannya di Lengko, Asep gowes di berbagai tempat.
“Dulu jalur favorit dan menjadi rutin kita lewati itu Cisaat, Sindang Jawa dan Mandirancan,” ucap Asep.
Pria alumnus UGM Yogyakarta itu juga menambahkan, awalnya hanya mengajak teman kantor yang dekat saja untuk bergabung di Lengko, namun seiring waktu anggota Lengko semakin bertambah.
“Awalnya hanya 8 orang yang anggota Lengko, tapi semakin kesini anggota Lengko sudah mencapai 50 orang,” jelas Asep.
Hampir semua anggota komunitas merupakan pejabat pemerintahan di lingkungan Kabupaten Cirebon. Asep mengaku banyak hal yang tidak bisa dilupakan. Apalagi ketika ia gowes bersama teman komunitasnya ke Subang sampai Ciater.
“Saya masih ingat ketika almarhum Sekda Joni mengusulkan gowes dari Tangkuban Perahu sampai Ciater, itu sangat mengesankan,” ucap Asep.
Kisah lainnya yakni saat gowes dari Kota Banjar ke Pangandaran. Asep harus melewait berbagai jalur terjal nan jauh dan saat itu kerjasama tim sangat diperlukan.
“Dulu pernah gowes dari Banjar sampai Pangandaran, itu jarak yang lumayan jauh, tapi kita tetap mengutamakan kebersamaan. Jika ada yang tertinggal kita akan menunggunya, baru akan mulai lagi,” katanya.
Namun saat ini Asep telah gantung sepeda. Di usianya yang tak lagi muda ia tak kuat lagi untuk gowes. Bersepeda hanya menjadi kenangan yang tidak pernah terlupakan. Kini hari liburnya Asep gunakan bersama keluarga dengan tetap berolahraga ringan untuk menjaga kebugaran tubuh. Belum lagi di usianya yang rentan terkena penyakit.
“Sekarang saya sudah tua, teman-teman saya yang lain juga kabarnya sudah gantung sepeda. Tapi saya masih ingat kenangan saat gowes bersama. Sekarang paling setiap Sabtu, main dengan keluarga dan olahraga ringan di sekitar rumah saja,” pungkasnya. *Par