Publika edisi Agustus 2022

PUBLIKA - AGUSTUS

Ilustrasi PUBLIKA - AGUSTUS

Publika 1

Judul:

Gapura Simbol Jadi Sasaran Vandalisme

Body

Assalamualaikum wr wb.

Yang terhormat Bapak/Ibu anggota DPRD Kabupaten Cirebon. Saya Alif (32), ingin melaporkan kondisi gapura perbatasan Kabupaten Cirebon-Indramayu, yang berada di jalur Pantura, Kecamatan Susukan karena begitu memprihatinkan. Terlihat di beberapa bagian gapura dipenuhi coretan-coretan.

Tak hanya menjadi sasaran pelaku vandalisme, struktur besi dari gapura megah tersebut tampak mulai keropos. Ditambah lagi ada bagian yang hilang, seperti lambang Kabupaten Cirebon yang hanya menyisakan tagline saja. Saya harap kedepan ada upaya untuk menjaga serta merawat aset milik Kabupaten Cirebon, tak terkecuali gapura yang notabene menjadi salah satu monumen kebanggaan masyarakat Kabupaten Cirebon.

Wassalamu’alaikum wr wb.

(Alif/Mahasiswa/Kaliwedi)

Publika 2

Judul:

Petani Garam Keluhkan Lahan Terendam Banjir

Body:

Sebelumnya perkenalkan, saya Hendra (32) asal Pangenan Pangenan. Seperti yang diketahui, sejumlah petani garam yang berada di wilayah pantai utara Cirebon saat ini tidak dapat memproduksi garam karena tambak mereka terendam banjir. Dampak banjir rob dan cuaca yang tidak menentu menyebabkan penurunan produksi garam khususnya di wilayah desa kami.

Sebagai salah satu pihak yang terdampak, saya menaruh harapan besar kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon agar kawasan pesisir utara Cirebon, khususnya sentra produksi garam dapat segera benahi. Meski banjir rob merupakan hal biasa, namun kita berharap ada upaya dari dinas untuk memberi solusi agar lahan petani tak banjir. Sehingga produksi garam tetap bisa dilakukan.

Kita harap ada tindak lanjut dari Pemkab Cirebon. Terimakasih sebelumnya.

 (Hendra/Petani/Pangenan)

 

Publika 3

Judul:

Perlu Normalisasi Sungai Kreyo

Body

Salam hormat Bapak/Ibu anggota DPRD Kabupaten Cirebon.  

Pendangkalan sungai yang terjadi di sebagian Kecamatan Klangenan khususnya Desa Kreyo kian mengkhawatirkan. Akibat pendangkalan tersebut, aliran air dari sungai yang bersebelahan dengan Jalan Nyi Mas Endang Geulis mengalami penyempitan. Sehingga saat musim hujan tiba, debit air hingga merendam sebagian tubuh jalan. Sehingga menimbulkan potensi bahaya bagi mereka yang melintas.

Ketika musim kemarau seperti sekarang, memang tidak ada masalah yang ditimbulkan. Akan tetapi, semuanya menjadi semakin kompleks ketika musim penghujan tiba. Kiranya masalah tersebut dapat menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Cirebon maupun dinas terkait, agar dengan segera melakukan upaya normalisasi sungai. Sehingga masalah yang selama ini terjadi bisa dicegah.

(Krisna/Pelajar/Panguragan)

Publika 4

Judul:

Bekas Pabrik Jadi Tempat Mesum

Body

Assalamualaikum wr wb.

Terimakasih sebelumnya kepada Cirebon Katon berkenan menerbitkan. Saya Kadmira (52) ingin menyampaikan keluhan terkait aktifitas sejumlah oknum yang memanfaatkan sepinya kondisi bekas pabrik gula Gempol. Dimana diduga sering digunakan untuk tempat mesum.

Bahkan tak jarang, aksi tersebut mereka lakukan ketika siang hari. Keberadaan bekas pabrik gula yang dikenal angker tersebut tak sedikitpun menghalangi niat para oknum pasangan mesum.

Ironisnya lagi, pelaku mesum banyak berasal dari luar daerah dan didominasi anak remaja. Hal ini tentu menodai nama baik daerah khususnya Kecamatan Palimanan. Saya harap kedepan pemerintah ataupun pihak berwenang dapat bertindak tegas untuk memberantas kebiasaan negatif tersebut.

Wassalamu’alaikum wr wb.

(Kadmira/52/Palimanan)

Pencarian
Edisi Terbaru 2024
Agustus 2024
Cover edisi Agustus 2024
Juli 2024
Cover edisi Juli 2024
Juni 2024
Cover edisi Juni 2024