Profil 1 edisi Juli 2022

Puti Amanah Sari - Berkesan Saat Raih Juara Inovasi Forum Anak

Ilustrasi Puti Amanah Sari - Berkesan Saat Raih Juara Inovasi Forum Anak

Perempuan satu ini dikenal telah aktif mengikuti organisasi sejak ia masih duduk di bangku sekolah. 

Sebut saja saat masih berseragam biru putih, Puti remaja, sangat aktif mengikuti olahraga ekskul voli. Hobinya berolahraga terus ia lanjutkan hingga duduk di SMA, Puti aktif mengikuti ekskul basket. 

"Ya memang suka banget kalau dulu gabung ekskul olahraga. Baru saat kuliah saja, saya bergabung dengan organisasi senat mahasiswa," ungkap Puti. 

Pemilik nama lengkap Puti Amanah Sari itu, saat ini tengah menjabat Kepala Sub Bagian Kerjasama dan Aspirasi Sekretariat DPRD Kabupaten Cirebon. 

Sebelum ia menduduki posisi ini, Puti telah malang melintang menduduki berbagai posisi di pemerintah daerah.

Meski demikian, perempuan kelahiran Bandung itu mengungkapkan, ia sempat tak memiliki aktivitas selama 11 tahun selepas lulus dari Universitas Pasundan (UNPAS) karena harus menjadi ibu rumah tangga.

"Setelah lulus kuliah tahun 1992 saya menikah, dan menjadi ibu rumah tangga terlebih dahulu," ungkap Puti.

Setelah dirasa anaknya sudah cukup dewasa, Puti mencari peluang untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang tidak begitu menyita banyak waktu. Karena bagaimanapun ia harus memenuhi kewajibannya sebagai ibu rumah tangga.

Puti mengawali kariernya di dunia pemerintahan sebagai tutor paket A, B dan C di Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon sejak 2003 hingga 2008. Setelah itu Puti pun berlanjut ke dinas-dinas lain.

Puti sempat menjabat bidang sosial budaya di Bappelitbangda. Tak lama, ia beralih di KPU.

"Berlanjut saya pindah ke BKPSDM sampai tahun 2016, lalu saya dipromosikan di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)," tutur Puti.

Berkarir di DPPKB, bagi Puti merupakan pengalaman berkesan. Saat mengikuti Diklatpim 2017, Puti meraih juara sebagai perancang inovasi program mewakili DPPKB.

"Dulu tahun 2017, saya pernah menjadi juara pertama saat Diklatpim. Buat saya pengalaman tersebut sangat berkesan," jelasnya.

Padahal, saat pertama ditunjuk, Puti sempat tak percaya diri untuk mengikuti diklat pimpinan tersebut.

Pasalnya, ia merasa belum menguasai bidang yang saat itu menjadi tugasnya. Belum lagi, melihat peserta lain yang kebanyakan berpendidikan tinggi dan lebih muda.

"Saat itu saya di DPPKB belum lama, jadi benar-benar tidak percaya diri. Ditambah peserta lain berpendidikan tinggi, dari doktor sampai profesor," katanya.

Namun inovasi Puti yang merupakan pembinaan anak dan remaja dinilai efesien dan sangat sesuai dengan realitas yang ada. Dia mendapat apresiasi juara pertama atas inovasinya tersebut.

"Inovasi saya dulu sangat sederhana yaitu membuat forum anak, tujuannya memberi ruang positif untuk anak berkumpul dan belajar," jelas Puti.

Berbeda dengan peserta lain yang memerlukan anggaran ratusan juta untuk pembuatan aplikasi, Puti merancang inovasi mudah yang tak perlu biaya besar.

Bahkan, kabarnya inovasi forum anak hasil gagasan idenya masih digunakan hingga saat ini.

"Dapat kabar forum anak masih berjalan sampai sekarang," ujarnya.

Puti berharap, melalui forum inovasi tersebut, anak-anak dapat menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab serta memiliki akhlak yang baik.

Meskipun Puti tak lagi di DPPKB, Puti mengatakan siap untuk mendorong segala kegiatan apalagi mengenai bidang yang pernah ia emban yaitu perlindungan terhadap anak dan perempuan.

"Walau sudah tidak di sana, insyallah saya akan tetap bantu sedikit-sedikit. Seperti kemarin pas hari anak saya bersama tim forum anak juga mengadakan acara," pungkasnya. *Par

 

Pencarian
Edisi Terbaru 2024
Agustus 2024
Cover edisi Agustus 2024
Juli 2024
Cover edisi Juli 2024
Juni 2024
Cover edisi Juni 2024