Komisi III Dorong Dinas Sosialisasikan PBG
Belum lama berdiri, objek wisata Talaga Langit Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon diduga belum menyelesaikan Perizinan Bangunan Gedung (PBG) atau Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Hal itu sebagaimana laporan Dinas Perhubungan dan Dinas PUPR Kabupaten Cirebon.
Meski demikian, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Hermanto mengungkapkan, faktor tersebut disebabkan karena kurangnya komunikasi antara pengelola Talaga Langit dengan dinas untuk mengurus perizinan.
“Kalau saya melihat dari berbagai macam keluhan, sebenarnya persoalan IMB dan perizinan sejenisnya hanya karena pengelola dengan dinas kurang komunikasi,” ungkap Hermanto.
Selain itu, tak sedikit masyarakat yang memahami perizinan pendirian bisa diselesaikan hanya melalui ucapan. Belum lagi ada penilaian terhadap kinerja dinas yang dirasa sangat lamban dalam mengurus perizinan.
“Anggapan masyarakat seperti itu masih ada. Padahal itu bukan lamban pekerjaannya tapi pemohon yang kadang kala tak menyelesaikan persyaratannya,” kata politisi NasDem itu.
Ia pun tak hentinya mengingatkan, pentingnya membangun komunikasi yang baik antara pengelola dan dinas. Juga dalam menyosialisasikan aturan baru perizinan mendirikan bangunan.
“Hal seperti ini tidak hanya untuk di sini tetapi ini juga berlaku untuk semua sektor. Komunikasinya diperbaiki,” tegas Hermanto, saat sidak ke Talaga Langit.
Hermanto menjelaskan, alasan pentingnya perizinan bangunan wisata selain memberikan payung hukum juga agar memudahkan masuknya investor. Ia pun melihat potensi besar terhadap objek wisata Talaga Langit maupun wisata lainnya yang ada di Kabupaten Cirebon
“Kita survei di sini setelah melihat potensi yang muncul bagus. Hanya saja belum ada investor yang mau meneyentuh. Padahal spot wisata di Kabupaten Cirebon tak kalah bagus dengan daerah lain,” jelas Hermanto.
Oleh karenanya, ia pun berjanji tengah mengusahakan para investor bisa tertarik dan mau berinvestasi di Kabupaten Cirebon.
“Masyarakat kebanyakan tahu wisata yang bagus itu di luar Kabupaten Cirebon. Padahal boleh disurvei di sini enggak kalah bagus. Ada Belawa, wisata bahari Gebang. Semuanya bagus hanya perlu investor untuk pengembangan karena tidak bisa semuanya dari Pemda,” tambahnya.
Sementara itu, Manajer Wisata Talaga Langit Indah Lestari mengaku, pengelola telah menempuh proses perizinan , hanya saja untuk PBG memang belum diselesaikan.
“Kalau yang lain semuanya berjalan lancar, dan persyaratan lainnya kita sudah ada di awal. Hanya PBG ini yang belum karena memang sistem baru dan kita masih meraba bahkan baru tahu,” ujar Indah.
Indah mengaku, semula ia sempat kebingunan karena sistem penerbitan PBG. Apalagi objek wisata Talaga Langit juga belum lama berdiri. Sehingga hal tersebut wajar terjadi.
“Kendalanya emang ada di kita karena persiapannya memang kurang dan benar-benar masih baru sistem itu benar-benar buta,” ungkap Indah.
Saat ini ia bersama konsultan tengah mendiskusikan agar kejadian tersebut tidak terulang.
“Alhamdulillah selama ini tidak ada kendala dan berjalan lancar, dengan konsultan kita sudah berdiskusi kekurangnanya di mana. Dan akan segera kita lengkapi ” tuturnya.
Indah berharap agar dinas bisa memberi keringanan waktu terlebih dahulu untuk menyelesaikan kekurangan perizinan PBG.
“Kita sudah paham setelah dijelaskan, jadi ke depannya insya allah kita bisa lebih cepat. Karena kami sudah mengerti alurnya apa saja yang harus dipersiapkan agar bisa terbit PBG,” tutur Indah.
Seperti diketahui, selain wisata Talaga Langit ada wisata lainnya yang juga dikelola dalam satu naungan yakni Bukit Anti Galau. Indah menjelaskan, Talaga Langit dan Bukit Anti Galau satu pengelola. Namun untuk perizinan baru Talaga Langit yang telah diurus.
“Kita berencana setelah Talaga Langit beres di bukit juga nantinya bisa kita selesaikan. Takutnya nanti kalau bareng, di sini belum beres malah menambah masalah lagi. Tapi kalau perizinan lain alhamdulillah kita sudah semua sampai SPPL. Hanya Amdal, PBG atau IMB saja. Kita usahakan akan selesaikan pada Minggu ini,” pungkasnya. *Kus
