Bicara olahraga, laki-laki satu ini memiliki kisah sendiri. Kegemarannya dalam berbagai jenis olah tubuh sejak muda, sempat membawanya bercita-cita menjadi guru olahraga.
"Saya gemar olahraga apapun dari sepakbola, futsal, voli, basket sampai bela diri. Makanya saya dulu pernah ingin sekali jadi guru olahraga," ujar pemilik nama lengkap Ikin Asikin.
Saat masih duduk di bangku SMP, Ikin bahkan pernah menyabet gelar atlet karate.
“Jadi atlet sejak SMP terus berlanjut sampai saya bekerja. Dan sudah sampai sabuk hitam,” ungkap Ikin.
Selama dirinya menjadi atlet, banyak kejuaraan yang telah ia ikuti mulai dari tes naik sabuk sampai lomba kejuaraan tingkat daerah (Kejurda) mewakili banyak instansi.
“Walaupun belum pernah juara tapi saya selalu dipercaya untuk ikut kejuaran-kejuaran tersebut,” ujarnya terkekeh.
Bagi Ikin, karate adalah olahraga yang paling ia gemari. Meski semua cabang olahraga apapun ia bisa.
"Ya semua bisa dari bola, voli, bulu tangkis maupun futsal. Cuman bisa enggak mahir-mahir amat. Dengan berolahraga banyak pelajaran yang dapat diambil terutama soal kekompakan tim,” tuturnya.
Selain itu, ada juga nilai sportifitas yang selalu dijunjung tinggi. Di usianya saat ini, ia juga tetap berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuhnya.
Di sela-sela obrolan, Ikin menceritakan pengalamannya ketika bermain sepakbola beberapa waktu lalu antara eksekutif dengan legislatif Kabupaten Cirebon dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Cirebon ke 540.
“Ya walaupun kami kalah mas, dan saya pada saat itu berposisi sebagai gelandang tengah. Tapi itu sangat berkesan,” terang Ikin.
Bagi Ikin, itu adalah momen menarik. Karena saat berolahraga semua orang tak lagi memiliki batasan karena perbedaan status sosial, karir maupun pekerjaan. Semuanya baik anggota dewan, ASN Pemkab Cirebon menyatu menjadi tim. Itu juga alasan menurutnya mengapa olahraga adalah hal yang paling berkesan.
"Kalau di tempat kerja kadang kita punya batasan antara atasan dan bawahan kalau olahraga itu kan tidak ada,” jelasnya.
Namun demikian, cita-cita Ikin saat muda menjadi guru olahraga ternyata berbeda dengan takdir. Ia justru diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Cirebon dimulai dari bagian keuangan, Camat hingga kini menjadi Sekretaris DPRD Kabupaten Cirebon.
Di luar dari kebiasannya berolahraga hingga kiwari, Ikin juga memiliki hobi lain yakni berkebun. Ia memiliki ladang yang ia tanami berbagai macam tumbuhan seperti kopi, palawija, pisang dan sejenisnya.
“Kalau libur ya saya di kebun mas, kita punya kebun sendiri di Majalengka tepatnya di atas puncak sadarehe,” terangnya.
Ikin mengakui, sudah lama memiliki kebun itu karena kepeduliannya dengan alam. Ia juga tak sungkan menghabiskan waktu menginap berkebun jika sedang jenuh karena pekerjaan.
“Kalau sedang jenuh saya kadang nginep di kebun, dan kadang juga di lembah gunung Ciremai bareng teman-teman sekadar menjernihkan pikiran,” ungkapnya.
Ikin memiliki prinsip jika manusia harus mau menanam dan tak merusak alam karena hidup berdampingan dan saling membutuhkan.
“Tanaman itu harus kita jaga dan rawat, mulai dari disiram, dikasih pupuk, dikasih vitamin, intinya jangan merusak alamlah. Kita semua kan butuh pada akhirnya. Tanpa alam manusia bisa apa?” ujarnya.
Semasa kecil, Ikin sudah membiasakan diri menanam karena kebiasannya bermain di kali, mencari ikan dan bermain di kebun.
“Masa kecil saya dulu indah, bermain di sungai dan ikan itu masih banyak, sekarang banyak yang mencari ikan dengan cara yang tidak baik seperti diportas sampai diserum. Itu kan jelas merusak habitat dan alam,” geramnya.
Di akhir percakapan, Ikin berpesan ketika merawat alam pada akhirnya akan menuai.
“Anak -anak sekarang harus bisa bagaimana mengolah kebun, menanam singkong, menanam padi, jangan hanya tau produk jadi nya saja. Ketika nanti pensiun jadi PNS, saya juga akan kembali ke alam mengurus kebun yang sudah saya punya saat ini,” pungkasnya. *Kus