Bumdes Berdaya Hilir milik Pemerintah Desa Gebangilir, Kecamatan Gebang, tengah merambah pundi-pundi pendapatan desa melalui pendirian sebuah rumpon yang berlokasi di tengah laut.
Seperti diketahui, Desa Gebangilir memiliki potensi wisata laut yang sangat luar biasa. Hal tersebut dikarenakan lokasi desa yang berada tepat di garis pantai utara Cirebon bagian timur. Bendahara Bumdes Berdaya Hilir Alim mengatakan, rumpon atau tempat pembiakan yang didirikan tersebut, berfungsi untuk pembudidayaan kerang hijau atau dikenal dengan ijoan/kerang ijo.
“Alhamdulillah, sementara rumpon untuk budidaya ijoan telah lebih dahulu berjalan. Sudah beberapa bulan ini,” kata Alim.
Alim menjelaskan, alasannya memilih produk ijoan, karena banyak diminati masyarakat dan segmentasi pasar yang bagus. Selain itu, kerang hijau termasuk jenis budidaya ikan yang paling mudah atau minim risiko.
“Kerang ijo di Gebangilir ini termasuk salah satu yang paling bagus kualitasnya. Di daerah sini memang menjadi rujukan kalau membeli kerang ijo. Karena melihat peluang itu kita bikin rumpon ini. Dan memang mudah,” jelas Alim.
Selain menjadi tempat budidaya kerang ijo, rumpon tersebut juga direncanakan akan dimanfaatkan sebagai tempat sewa pemancingan.
“Kita punya keinginan setelah budidaya kerang ini sudah dianggap berhasil, kita merambah ada pemancingan. Soalnya lumayan, tiap siang sampai sore hari di sini selalu ramai orang mancing. Sebaiknya kita manfaatkan untuk disewa juga. Jadikan meski bangunannya terlihat tidak bergerak tapi bisa hasilkan pundi PADes,” ujar Alim.
Tak hanya itu, Bumdes Berdaya Hilir juga memiliki rencana mendirikan motel atau penginapan di sekitar wilayah pemancingan bagi para pengunjung yang berniat bermalam.
“Itu kan sebagai daya tarik supaya pengunjung jauh punya tempat kongko dan tidak jenuh. Semoga nanti terealisasi,” harap Alim.
Alim memiliki harapan, melalui Bumdes Berdaya Hilir, Desa Gebangilir menjadi desa wisata laut yang lengkap dengan fasilitas penginapan, pemancingan dan wadah para UMKM.
“Karena kalau Bumdes ini bisa baik tentu sangat bermanfaat buat masyarakat desa, nanti yang ke tempat bisa menaiki perahu-perahu milik nelayan sekitar dan ini bisa menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat. Pada akhirnya perputaran ekonomi warga semakin baik,” tuturnya.
Meski demikian, saat ini, Alim hanya mengeluhkan kendala yang di hadapi Bumdes, yakni masih minimnya sumber daya manusia (SDM) atau skill para pengelola Bumdes.
“Selama ini ijoan kita langsung dijual ke tengkulak, karena kita belum ada orang yang punya skill mengolah kerang menjadi sesuatu yang lain. Seperti menjadi keripik atau kerajinan tangan yang bisa mendapatkan penghasilan tambahan,” ungkap Alim.
Namun begitu, Bumdes Berdaya Hilir tentu tak menyerah. Mereka akan mengupayakan agar terus berinovasi. Meracik kerang ijo sebagai sesuatu lain yang bisa diolah dan mendatangkan cuan lebih.
“Kan sebenarnya ijoan itu bisa menjadi keripik dan kerupuk. Sampai cangkangya juga bisa menjadi kerajinan atau cinderamata tertentu. Harapan kami kedepan harus begitu. Kita akan berkoordinasi dengan Pemkab Cirebon,” jelas Alim.
Untuk diketahui, sebelum budidaya kerang, Bumdes Berdaya Hilir telah lebih dahulu memiliki usaha kafe bernama Kopiah Cafe pada 2020. Digagas oleh pemdes bersama para pemuda desa, Kopiah Kafe menjadi tempat kongko yang nyaman.
Kopiah Cafe memiliki konsep kesederhanaan dan asri. Misalnya kursi dan meja pengunjung yang terbuat dari ban bekas maupun ranting pohon besar. Ditambah penyuguhan alunan musik dan karaoke yang didapat secara gratis.
“Kopiah sampai sekarang masih jalan. Memang konsep sarana penunjang cafe kami dibikin semenarik mungkin, seperti kursi, meja semua dari kayu, belum lagi ada palet eks pabrik, drum kita manfaatkan untuk kursi maupun meja,” pungkas Alim. *Kus