Inspirasi edisi Januari 2022

Taman Raden Benadi - Destinasi Wisata Baru di Kepuh yang Murah Meriah

 

Keindahan Taman Raden Benadi di Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, menjadi daya tarik baru bagi para wisatawan di Kabupaten Cirebon. Pasalnya selain memiliki tempat yang mempesona dengan latarbelakang Gunung Ciremai dan dikelilingi hamparan sawah, taman ini juga memiliki wahana air yang indah.

Para pengunjung, bisa menikmati keindahan taman dengan mengapung mengitari balong ditambah sejuknya udara dan wahana taman bersih dengan biaya yang murah.

Meski belum lama diresmikan, Taman Raden Benadi telah banyak dikunjungi para wisatawan lokal. Hampir setiap hari di waktu sore wisata ini padat didatangi puluhan orang.

Taman Raden Benadi, dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kepuh. Semula tempat tersebut hanya berupa balong yang dikenal warga dengan sebutan Balong Kepuh yang tak terurus. Namun, semua berubah pasca Maskari, Kuwu Desa Kepuh menjabat kepala desa.

Maskari melihat potensi besar di kawasan sekitar balong. Ia pun tak ingin ide itu hanya terpendam di pikirannya. Maskari bersicepat mendiskusikan dengan Bumdes untuk merencanakan pembangunan wisata. Meski sempat mengalami pro dan kontra dari beberapa kelompok masyarakat, Maskari tak menyerah untuk mewujudkan sumber daya alam di Desa Kepuh menjadi bermanfaat.

“Waktu itu memang ada pro dan kontra. Tapi itu hal wajar bagi saya. Yang penting tahu prosedurnya, mana masukan yang baik akan saya terima tapi kalau masukannya kurang baik mohon maaf, saya selaku pemimpin desa kan punya tanggung jawab dan prinsip. Makanya saya lanjutkan,” jelas Maskari.

Setelah melalui diskusi dan rencana, Maskari pun mulai membangun wisata di atas lahan seluas 1,5 hektare tersebut dengan dana desa dan tambahan bantuan modal dari dana CSR Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon. Ia pun memperbaiki taman yang ada di dekat balong dan melengkapi fasilitas MCK, musala hingga pengadaan tempat sampah di beberapa titik.

“Kira-kira tepatnya setelah 6 bulan saya dilantik jadi kuwu kita mulai benahi potensi alam itu. Setelah ada dana kita perbaiki taman, fasilitas umum dan membeli perahu dayung kaki. Dan alhamdulillah akhir Desember 2021 kemarin telah diresmikan Bupati Cirebon,” ungkapnya.

Dengan berdirinya wisata Taman Raden Benadi Maskari berkeyakinan, akan menjadi aset desa yang nantinya dapat membantu meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) hingga usaha kecil milik warga sekitar.

Benar saja, baru sekitar 10 hari setelah diresmikan, wisata taman dan balong tak pernah sepi pengunjung. Ia pun meyakini peluang ini akan menumbuhkan geliat ekonomi dan memberi ruang UMKM bagi warga desa.

“Alhamdulillah sejauh ini taman selalu ramai. Sudah banyak pedagang juga di sekitar taman. Apalagi kalau hari Minggu atau hari libur lainnya. Kemarin saya dapat laporan, pemasukan belum genap sepuluh hari sudah Rp 6 juta sekian,” ungkap Maskari.

Untuk masuk menikmati taman, para pengujung cukup mengeluarkan uang kocek senilai Rp 2 ribu rupiah sebagai ganti biaya parkir saja. Sementara untuk menaiki perahu di atas balong cukup membayar Rp 10 ribu.

“Pengunjung bukan hanya dari warga Kepuh ataupun sekitarnya, tapi warga dari Kabupaten Indramayu juga sempat datang ke Taman Raden Benadi. Mungkin karena tiketnya cukup murah,” kata Maskari.

Pemasukan dari wisata tersebut, selanjutnya dipergunakan untuk kas Bumdes, biaya operasional kebersihan dan petugas. Selain dikelola anggota Bumdes, Taman Raden Benadi juga memberi kesempatan bagi para pemuda Desa Kepuh dengan menjadi petugas pengawas aktivitas pengunjung di Taman.

Menurut Maskari, nama Taman Raden Benadi tak sembarang dipilih. Nama itu ia ambil dari tokoh asal muasal Desa Kepuh bernama Raden Benadi, seorang penyebar agama Islam keturunan Kesultanan Cirebon. Dia berharap dengan nama itu, wisata tersebut akan diberkahi sekaligus juga mengangkat sejarah tokoh desa.

Ke depannya, Bumdes Kepuh tengah merencanakan pengembangkan wisata agar lebih menarik dengan penambahan wahana seperti flaying fox, kolam renang dan pemancingan. Maskari berharap, wisata desa ini dapat dikenal masyarakat luas dan dapat menginspirasi desa-desa lain yang memiliki sumber daya alam agar berani dimanfaatkan.

“Tahun 2022, kami sudah merencanakan akan menambahkan beberapa wahana untuk hiburan pengunjung. Kami juga terus mempromosikan Wisata Taman Raden Benadi ini melalui kanal media sosial youtube dan lainnya. Semoga ke depan bisa lebih bagus lagi,” pungkasnya.*Par

Pencarian
Edisi Terbaru 2024
Agustus 2024
Cover edisi Agustus 2024
Juli 2024
Cover edisi Juli 2024
Juni 2024
Cover edisi Juni 2024