Dinamika 4 edisi Januari 2022

Komisi IV - Sambangi Yogyakarta dalam Upaya Mitigasi Bencana Alam

 

Kota Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang rawan potensi bencana. Mulai dari banjir, luapan air sungai, tebing longsor, angin kencang, pohon tumbang, hingga kebakaran. Hal itu disebabkan letak Kota Yogyakarta dikelilingi beberapa gunung, dan mengalir tiga sungai besar yakni, Sungai Code, Winongo dan Gajahwong.

Namun pemerintah kota (Pemkot) Yogyakarta dianggap telah berhasil mengantisipasi rawan bencana alam sejak dini. Mereka telah bersiap, jika suatu saat terjadii bencana yang muncul sewaktu-waktu karena keberadaan tim reaksi cepat milik Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Kota Yogyakarta, yang rutin melakukan sosialisasi dan latihan penanganan bencana.

Capaian tersebut pun mengundang perhatian DPRD Kabupaten Cirebon. Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon yang dipimpin Wakil Ketua Rudiana pun berkunjung ke DPRD Kabupaten Bantul pada Desember 2021 lalu. Mereka ingin menggali informasi mengenai rahasia Pemkot Yogyakarta sigap dalam mitigasi bencana.

Kunjungan diterima DPRD dan BPBD Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nurhidayat menjelaskan, penanganan bencana merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bersifat preventif, penyelamatan, dan rehabilitatif yang harus diselenggarakan secara koordinatif, komprehensif, serentak, cepat, tepat, dan akurat.

Menurutnya, pencegahan dan mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi serta menanggulangi dampak atau risiko setelah bencana. Upaya yang dilakukan BPBD Kota Yogyakarta yakni berupa perbaikan dan modifikasi lingkungan fisik hingga penyadaran serta peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Tahap pencegahan dan mitigasi bencana dapat dilakukan secara struktural maupun kultural. Secara struktural, upaya yang dilakukan BPBD untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana yakni, menyiapkan rekayasa teknis bangunan yang tahan bencana.

“Mitigasi kultural termasuk di dalamnya adalah membuat masyarakat peduli terhadap lingkungannya untuk meminimalisasi terjadinya bencana,” ujar Nurhidayat.

Adapun tahap kesiapsiagaan dilakukan menjelang jika sebuah bencana akan terjadi. Pada tahap ini alam, kata Nurhidayat, alam pasti menunjukkan tanda atau sinyal bahwa bencana akan segera terjadi. Maka pada tahapan ini, seluruh elemen terutama masyarakat perlu memiliki kesiapan dan selalu siaga untuk menghadapi bencana tersebut.

Nurhidayat mengungkapkan, jika penanganan bencana harus melibatkan semua tingkatan masyarakat dari tingkat nasional tertinggi sampai ke desa terkecil. Seluruh sistem, pengaturan, organisasi, rencana dan program yang berkaitan dengan hal-hal inilah yang disebut penanggulangan bencana .

Ia pun membeberkan, cara pemkot Yogyakarta mengahadapi bencana, yakni pertama penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bagi tim BPBD. Kedua, pelatihan  bencana kepada setiap pelajar dan keluarga.

Ia mengungkapkan, setiap tahun tim reaksi cepat BPBD Kota Yogyakarta telah dilatih oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui metode hybrid learning. Mereka dibekali beberapa materi mengenai penangan bencana. Mulai dari manajemen bencana hingga pengendalian operasi pencarian dan pertolongan.

“Pelatihan personil BPBD di masa pandemi ini sangat penting, karena bertujuan untuk meningkatkan kompetensi. Baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam penanggulangan bencana pada masa pandemi Covid-19,” jelas Nurhidayat.

Selain itu, sebagai tindaklanjut pelatihan dari BNPB,  tim reaksi cepat BPBD Kota Yogyakarta juga menggelar pelatihan kesiapan menghadapi bencana ke sekolah-sekolah. Mereka membekali para pelajar tentang pengurangan risiko bencana.

Selain ke pelajar, lanjut Nurhidayat, edukasi penanggulangan bencana juga dilakukan kepada anggota keluarga. Hal itu penting diterapkan sebagai unsur ketahanan masyarakat. Sehingga nantinya masyarakat bisa ikut menjaga keberadaan instrument mitigasi bencana.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Siska Karina pun mengapresiasi langkah dan upaya Pemkot Yogyakarta. Menurutnya hal tersebut menjadi inspirasi bagi BPBD Kabupaten Cirebon nantinya.

“Kita tertarik upaya BPBD Kota Yogyakarta, semoga kita dapat meniru untuk menjadi bekal BPBD kami agar bisa lebih baik dalam mitigasi bencana,” pungkas Siska.

Pencarian
Edisi Terbaru 2024
Agustus 2024
Cover edisi Agustus 2024
Juli 2024
Cover edisi Juli 2024
Juni 2024
Cover edisi Juni 2024