Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Luthfi menghadiri kegiatan konsultasi publik Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kabupaten Cirebon untuk tahun 2023 yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Cirebon.
Konsultasi publik menjadi penting sebagai bahan evaluasi dan penyusunan RKPD tahun 2023 untuk menanggulangi permasalahan yang terjadi selama ini di Kabupaten Cirebon. Hal itu disampaikan Bupati Cirebon H Imron M Ag dalam sambutannya. Imron berharap forum itu akan menjadi langkah awal Kabupaten Cirebon bisa lebih maju di tahun depan.
“Ini merupakan forum evaluasi dan rancangan yang akan datang, maka kami perlu undangan yang datang benar-benar mendiskusikan program agar Kabupaten Cirebon bisa lebih maju lagi kedepannya,” ujar Imron.
Dalam RKPD diisi penyusunan perencanaan daerah untuk periode 1 tahun agar menjamin keterkaitan dan konsistensi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan setiap daerah. RKPD ditetapkan melalui Peraturan Kepala Daerah (Perkada).
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Moh. Luthfi pada awal sambutannya menyampaikan, Cirebon memiliki masalah yang sangat mendasar. Setiap pemangku jabatan harus memiliki tujuan dan visi yang sama untuk kebangkitan Kabupaten Cirebon.
“Saya ingin menyampaikan bagaimana kita semua bisa menyamakan arah gerak, ketika kita semua untuk masyarakat, pemerintah daerah, dan legislatif bisa memastikan bergerak ke arah yang sama. Saya yakin dari situ akan mendapatkan hasil yang besar,” ujar Luthfi.
Luthfi juga menuturkan, Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) DPRD yang merupakan himpunan hasil riset dari masalah yang terjadi saat ini di kabupaten Cirebon.
“Kami sadar, kewenangan kami hanya soal kebijakan, bugeting, dan soal pengawasan. Salah satu cara untuk membangun Kabupaten Cirebon dengan kebijakan adalah melalui pokok pikiran kami,” tuturnya.
Meskipun perlu waktu yang tidak sebentar, Luthfi bertekad untuk membuat Kabupaten Cirebon yang spektakuler. Dimana memiliki makna tidak hanya mampu menyelesaikan masalah saat ini tetapi bersiap menyelesaikan masalah yang akan datang.
Menurutnya, DPRD Kabupaten Cirebon memiliki mimpi agar Cirebon bisa menjadi kota yang spektakuler. Sejauh ini ada 5 Pokir yang menjadi pijakan DPRD. Yakni pertama mengenai pelayanan masyarakat yang berkaitan pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan. Selanjutnya perbaikan infrastruktur yang berfokus pada penanganan banjir dan sampah.
“Ada juga mengenai pengangguran dan kemiskinan. Keempat pajak daerah dan terakhir pembangunan yang berbasis kawasan,” ujarnya.
Dari kelima pokok pikiran DPRD, luthfi sangat yakin Kabupaten Cirebon mampu melampaui kabupaten atau kota besar di sekitar. Dia melihat potensi kawasan yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pemasukan anggaran, dan itu harus mulai dipikirkan.
“Mimpi DPRD yang perlu didorong adalah pengembangan kota sumber. Sembilan kecamatan di sekitar sumber ini harus menjadi satu menjadi kawasan kota baru mandiri. Selain itu, kita juga harus mulai memikirkan kawasan pariwisata. Target ujungnya adalah bagaimana perputaran uang yang ada di Kota Cirebon berpindah ke Kabupaten Cirebon,” tegasnya.
Dia berharap rancangan RKPD kali ini benar-benar disusun dengan baik. Bukan hanya membagi anggaran yang cuma menyelesaikan masalah hari ini, namun juga yang akan datang. Pemangku kebijakan juga harus memikirkan pengembangan kualitas generasi khususnya di Kabupaten Cirebon.
“Mimpi kita 20 tahun ke depan harus kita pikirkan hari ini, supaya RKPD yang akan disusun oleh Bapelitbangda jelas arahannya ke mana. Tidak hanya membagi anggaran tapi tidak ada nilai yang kita dapat untuk ke depan. Selain itu, kita perlu pastikan anak-anak muda di Kabupaten Cirebon punya kualitas, ilmu, kompetensi, dan kapasitas kepemimpinan,” tambah Luthfi.
Pemerintah daerah perlu memiliki pandangan ke depan, mimpi yang besar untuk membangun kabupaten Cirebon agar punya nilai tinggi. Selain itu, kita juga perlu memiliki komitmen untuk menyelesaikan masalah-masalah besar.
“Saya selalu mengatakan, tujuan Kabupaten Cirebon menurut kami DPRD di 10 tahun ke depan yakni melampaui dari Semarang. Kita lihat posisi Cirebon di mata pulau jawa, yang paling dekat dengan kita adalah Semarang. Yang menjadi kota besar,” pungkasnya. *Par