Baru seumur jagung, Rukyati diamanahi kepala sekolah SMP Negeri 1 Weru, Kabupaten Cirebob. Meski demikian, perubahan secara signifikan tampak terjadi di lingkungan pendidikan. “Baru sebulan setengah saya menjabat di sini,” ungkapnya
Dalam kurun sebulan, Rukyati sudah menginisiasi pembangunan perpustakaan dan ruang resepsionis.
"Di sini sudah mulai berbenah, membuat ruang perpustakaan sekolah terbagus di Kabupaten Cirebon,” ujarnya.
Selain infrastruktur sekolah, Rukyati juga membangun karakter warga sekolah yang islami dan hobi baca melalui program "Jumpa Bukur White Kopi.”
Jumpa Bukur White Kopi tersebut adalah akronim Jum'at Pagi Buka Alquran, dan Salawat Koleksi Pindah.
Dengan membaca alquran dan salawat, diharapkan dapat membangun karakter islami, dan memiliki budi pekerti luhur.
Sementara untuk meningkatkan hobi baca, Rukyati menugaskan para siswa membaca buku selama seminggu dan diharuskan untuk mereviewnya.
"Setelah membaca salawat, anak yang sudah selesai membaca untuk maju menghadap mentornya dan mereview bukunya. Kalau sudah, buku tersebut dipindahkan ke temannya secara estafet sampai buku itu balik lagi ke tempat awalnya,” kata Rukyati.
Berkat inisiasi program tersebut, Rukyati mendapat julukan kepala sekolah pembangunan dari jajaran guru dan siswa SMP N 1 Weru.
Sebelum menjabat Kepala Sekolah SMP N 1 Weru, Rukyati mengawali karirnya sebagai guru di SMP N 2 Arjawinangun (sekarang SMP N 1 Panguragan) pada 1988 hingga 1994.
“Di tahun 1994 sampai 2016 saya jadi guru di SMP N 1 Weru,” tuturnya.
Barulah di tahun 2016, Rukyati pertama kali diamanahi untuk memimpin Sekolah Satu Atap Karangsembung selama semester .
"Kemudian dipindahkan lagi menjadi Kepala Sekolah di SMP N 1 Pangenan,” ujar perempuan kelahiran 1967 tersebut.
Rukyati mengaku, setiap sekolah yang ia duduki tak pernah absen masuk kategori 5 besar Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten Cirebon.
Saat memimpin SMP N 1 Pangenan misalnya, Rukyati berhasil membawa peringkat ke 4 OSN tingkat kabupaten.
"Saya seperti mimpi, meski sekolah pinggiran tapi berhasil masuk nominasi,” terangnya.
Di tahun 2019, Rukyati dipindah tugaskan ke SMP N 2 Sumber dan berhasil meraih sekolah Adiwiyata. Selang dua tahun, ia pun diamanahi untuk memimpin SMP N 2 Plumbon dan menorehkan juara 1 OSN untuk mapel IPA.
"Saya tidak menyangka bisa juara 1 OSN tingkat Kabupaten Cirebon,” kata Rukyati.
Rukyati mengaku, semua prestasi yang didapat di setiap sekolah yang dipimpinnya karena kemampuan mengorganisasi kerja tim.
"Bukan karena saya sendiri, tentu semua itu kerja tim yang melalui manajemen, sehingga dapat membuat siswa berhasil mendapat juara OSN tersebut,” ungkapnya.
Bagi Rukyati, sisa jabatan menjadi kepala sekolah, ia manfaatkan untuk menuai ragam prestasi pendidikan “Dua tahun lagi saya juga akan pensiun. Makanya sisa waktu ini saya manfaatkan betul untuk membangun karakter siswa dan kontribusi nyata bagi pendidikan,” tandasnya. *Din