Pasca dilantik sebagai orang nomor wahid di Desa Dawuan, Kecamatang Tengahtani, pada 2021 silam, Amiruddin, kuwu Desa Dawuan mewacanakan program pemulihan ekonomi pasca pandemi dengan membangun 40 kios bagi masyarakat.
Kuwu yang belum genap dua tahun menjabat itu mengungkap, sejumlah alasan mengapa pembangunan kios menjadi skala prioritas. Menurutnya, ada tiga manfaat yang kelak dirasakan masyarakat bila terealisasi.
Pertama, keberadaan kios akan mengurangi kemacetan. Pasalnya keberadaan pedagang yang belum terwadahi menimbulkan kemacetan dan menjadi pekerjaan rumah bagi Pemdes Dawuan.
Para pedagang yang berada di sepanjang titik kemacetan akan direlokasi ke tempat baru agar wajah desa lebih tertata rapi. Pembangunan kios tersebut, diharapkan mampu menggeliatkan ekonomi Desa Dawuan secara mandiri.
Terlebih, desa ini dihuni 9.000 jiwa dan menjadi salah satu area terpadat saat hari kerja. Sementara, infrastruktur jalan yang kurang memadai tidak dapat menampung mobilitas kendaraan. Walhasil, kemacetan lalulintas pun tak dapat dihindari.
“Selain volume kendaraan dan sempitnya jalan, keberadaan pedagang menjadi salah satu penyebab sering terjadi kemacetan,” ujar Amiruddin.
Kedua, Amiruddin mencanangkan kehadiran kios akan menjadi ssalah satu lumbung Pendapatan Asli Desa (PADes). Ia mengakui, aset yang dimiliki Desa Dawuan saat ini masih kurang produktif. Lahan titisara yang digadang-gadang menjadi penyumbang PADes nyatanya tidak bisa diandalkan. Banjir yang melanda saat musim penghujan dan kekeringan saat kemarau, memaksa ia memutar otak demi menggali PADes.
Terakhir, sebagai instrumen penggerak sektor ekonomi. Dirinya menjelaskan, sektor ekonomi menjadi salah satu program prioritas yang harus segera diselesaikan sebagai upaya pemulihan ekonomi pasca covid. Karenanya, progres pembangunan 40 kios terus digenjot.
“Proses pengurugan sudah berjalan, mudah-mudahan tidak ada kendala bertarti selama tahapan berjalan. Insya Allah selesai di tahun 2024 mendatang, mohon do’anya,” pungkasnya. *Mir