Menyandang gelar sebagai desa mandiri merupakan prestasi yang diinginkan setiap pemimpin di lingkup desa. Tak terkecuali bagi Watma, Kuwu Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.
Menjadi orang nomor satu di di desa berjuluk ‘Bakung Alas’ itu, Watma bertekad membawa Desa Bakung Lor menjadi desa mandiri dari semula desa berkembang di sisa akhir masa jabatannya.
Meski tak mudah, Watma mengatakan, akan terus bekerja dan memusatkan perhatiannya terhadap program-program pembangunan sebagaimana visi Desa Bakung Lor.
“Kita ingin membawa Desa Bakung Lor dapat mandiri, religius, sejahtera, inovatif, tertib dan aman. Kami menamakannya Marsita,” ujarnya.
Untuk mencapai itu, Watma pun mendorong para pelaku usaha di Desa Bakung Lor agar membangun sentra oleh-oleh. Selanjutnya dijual untuk pariwisata terpadu di Kecamatan Jamblang.
Watma mengatakan, Pemdes Bakung Lor secara aktif mendorong pelaku UMKM untuk terus berinovasi mengembangkan produksi makanan rumah khususnya kudapan yang berbahan dasar tape ketan.
“Kebetulan di daerah kami produk unggulan UMKM itu tape ketan. Dan itu sudah dikenal luas,” ungkap Watma.
Tak hanya meningkatkan UMKM, peningkatkan kesejahteraan di bidang pertanian pun tak luput dari perhatian Pemdes Bakung Lor. Watma mengaku, sedang menggenjot progres pembangunan embung bagi para petani agar tak lagi kesulitan mengairi sawah terutama saat kemarau tiba.
Selain untuk mendistribusi pasokan air, embung tersebut juga akan dimanfaatkan sebagai pilihan destinasi wisata baru di Desa Bakung Lor.
“Kemarin sudah kita lakukan pengurasan dan rencananya mau kita sender. Semoga tahun depan dapat terlaksana,” ungkapnya.
Perbaikan kinerja perangkat desa disertai pembangunan sejumlah sarana terus diakselerasi agar Desa Bakung Lor segera naik kelas menjadi desa mandiri. Melalui usaha-usaha tersebut, Watma berharap seluruh program kerjanya dapat membawa manfaat untuk Desa Bakung Lor di masa mendatang.
“Saya hanya punya harapan di sisa jabatan bisa memberi peninggalan yang bisa bermanfaat untuk terus dikembangkan,” tandas Watma. *Mir