Siapa yang tak kenal turis? Turis biasa disematkan bagi mereka yang menyukai aktivitas rekreasi atau liburan.
Menurut Wikipedia, turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi maupun berwisata. Lalu sejak kapankah aktivitas berwisata ini dimulai?
Dalam sejarah tercatat, pariwisata di Indonesia dimulai sejak masa kolonial. Kegiatan wisata pertama kali diadakan pada masa kolonial seiring dengan dikeluarkannya keputusan Gubernur Jenderal Belanda bernama VTV (Vereneiging Touristen Verker) sehinga dibukalah kegiatan berwisata ke Hindia Belanda (Indonesia-sekarang).
Pada awalnya kebijakan VTV ini dibentuk karena meningkatnya perdagangan antara dunia Eropa dengan negara-negara di Asia termasuk Indonesia.
Mereka menggunakan lautan Hindia menjadi jalur yang sering dilewati orang-orang asing yang pergi dengan berbagai alasan atau sesuai dengan keperluan masing-masing, misalnya perdagangan.
Akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, banyak di antara orang-orang Eropa berkunjung ke Indonesia bukan hanya untuk bertransaksi. Mereka ingin berwisata ke beberapa tempat yang ada di Indonesia. Seiring waktu orang-orang tersebut dikenal dengan sebutan turis asing atau turis lokal.
Kiwari, berwisata seperti menjadi kebutuhan setiap orang. Dan setiap wilayah berlomba-lomba membuat wisata baru untuk mendatangkan turis. Bagaimana dengan pariwisata di Kabupaten Cirebon?
Oleh karenanya, kami tertarik untuk menyajikan kondisi pariwisata di Kabupaten Cirebon bagi pembaca setia, seiring dengan dihantarkannya rancangan perda induk pariwisata.
Selain isu utama, kami sajikan kilas kegiatan anggota DPRD Kabupaten Cirebon dalam kurun sebulan. Kami tentu menunggu masukan, saran dan kritik dari segenap pembaca budiman. Akhirnya kami ucapkan selamat membaca Cirebon Katon.