Pembangunan Alun-alun Taman Pataraksa (ATP) yang berlokasi di depan kantor Bupati Cirebon saat ini memasuki tahap finishing. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Anton Maulana menjelaskan, pembangunan ATP ditargetkan rampung pada Oktober 2023 mendatang. Ia pun terus memonitoring agar proyek pembangunan taman tersebut dapat diselesaikan sesuai jadwal.
Seperti diketahui, Taman Pataraksa dicanangkan akan menjadi magnet rekreasi bagi masyarakat, serta bertujuan melindungi keberlanjutan lingkungan. Pembangunan taman sendiri, menjadi semakin relevan mengingat tantangan urbanisasi dan degradasi lingkungan yang semakin meningkat. Karenanya, Anton mengingatkan, agar pembangunan ATP dapat diakselerasi setelah sempat terhenti.
Politisi Golkar itu menuturkan, target pembangunan ATP harus jelas dan memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik. Salah satu kuncinya memiliki target spesifik dan terukur. Tanpa target yang jelas, sulit untuk menilai sejauh mana kemajuan telah dicapai dan apakah proyek bergerak ke arah yang benar.
Dirinya menegaskan, pembangunan taman yang terletak di jantung ibu kota Kabupaten Cirebon tersebut tidak lagi molor, karena akan sangat berdampak pada reputasi dan kepercayaan masyarakat.
“Apalagi itu akan menjadi ikon dan berada tepat di depan kantor bupati dan DPRD. Jangan sampai pembangunan alun-alun mangkrak. Makanya kita minta untuk segera selesaikan sebelum akhir tahun,” tegasnya.
Anton berharap, keberadaan Taman Alun-alun Pataraksa akan dirasakan oleh masyarakat serta menjadi wahana alternatif bagi para pengunjung.
“Harapan proyek selesai bisa bermanfaat buat masyarakat, dan menjadi keindahan tersendiri di Kota Sumber,” ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan menyebut, progres pembangunan Alun-alun Taman Pataraksa saat ini baru mencapai 30 persen. Namun, ia memastikan bila pengerjaannya akan selesai pada Oktober mendatang.
Menurut Iwan, pekerjaan-pekerjaan pada tahap kedua ini bersifat arsitektur, bukan konstruksi. “Memang saya akui ada sedikit bias, tapi kemarin ada penjelasan dari pelaksana dan kami beri target dalam dua minggu ini, pelaksana bisa mengejar target yang kita tetapkan,” ujar Iwan.
Saat evaluasi dengan pelaksana, DLH meminta dalam dua pekan ini agar ada peningkatan pekerjaan, baik dari jumlah tenaga kerja maupun material-material yang harus disediakan.
“Pokoknya, Oktober hasus selesai, karena kalau tidak selesai Oktober kita tidak ada waktu lagi untuk menyelesaikan ini, karena ini tahap terakhir bantuan dari provinsi,” jelasnya.
Semetara dari sisi anggaran, Pemerintah Kabupaten Cirebon dikabarkan telah menerima bantuan senilai Rp 5 miliar dari Pemprov Jawa Barat untuk pembangunan tahap 2 Taman Pataraksa.
“Tahun ini akan ada pembangunan lanjutan untuk ATP dan Pemda mendapatkan sumbangan dari provinsi untuk penyelesaian tahap 2. Kami juga sudah membahas banyak hal dengan Komisi III,” ujar Iwan,
Besaran anggaran yang diterima dari Pemprov Jabar sudah sesuai dengan perhitungan yang dibutuhkan untuk merampungkan pembangunan taman tahap kedua.
“Artinya, tidak perlu lagi dukungan dari anggaran APBD Kabupaten Cirebon. Secara hitungan itu sudah cukup dari anggaran provinsi,” ungkap Iwan.
Anggaran Rp 5 miliar tersebut, dipastikan akan menyelesaikan pembangunan proyek ATP yang masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah.
“Seperti ketersediaan gerbang, galeri dan pekerjaan arsitektur lainnya sebagai sarana penunjang. Saat ini prosesnya sedang dalam tahap administrasi untuk melaksanakan pelelangan pekerjaan,” terang Iwan.
Iwan berharap, pembangunan taman akan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“Kalau sudah selesai, lKabupaten Cirebon akan memiliki taman yang cukup memadai bagi para pengunjung. Bisa juga untuk membuat Kota Sumber lebih ramai saat malam hari dan tentu akan jadi opsi bagi warga di akhir pekan,” tandasnya. *Mir